"Gua tau sekarang kita udah putus, tapi bisa gak kita temenan kaya dulu?" Tanya Hermione, setelah memanggil Draco dia menyuruhnya agar menemuinya setelah makan siang. Sama seperti apa yang dilakukan Stela dan Cedric sekarang, tepat di seberang mereka.
"Bisa," jawab Draco. Mereka berdua saling jujur sekarang. Karena perasaan mereka sebenarnya tidak seperti dulu. Sudah ada orang yang berhasil menyelip di hati mereka.
"Kayanya Cedric bakalan nembak Stela," ucap Hermione yang membuat Draco gelagapan.
"Kok tau?" Tanya Draco. Hermione hanya menunjuk ke arah Stela dan Cedric yang sedang asyik mengobrol. Sampai akhirnya Professor McGonagall memasuki kelas.
"Tahun kelima, selamat untuk kalian. Perlu aku ingatkan untuk tahun-tahun sekarang sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, Professor Dumbledore telah menyetujui beberapa hal yang perlu aku ajarkan kepada kalian," Professor McGonagall memberi sambutan.
Banyak yang Professor McGonagall sampaikan di dalam kelas hingga membuatnya tidak mengajar apa yang seharusnya dia ajarkan hari itu.
"Tumben itu orang ngomong mulu," ucap Ron ketika mereka berjalan menuju kelas berikutnya, ramalan.
"Gak apa-apa lah, beliau mungkin seneng perang udah berakhir," jawab Stela yang terlihat senang tanpa sebab.
"Lo udah jadian sama Cedric ya?" Tanya Harry, membuat teman-temannya yang lain berhenti berjalan.
"Hah?" Bahkan Stela yang ditanyai juga terkejut mendengar pertanyaan Harry.
"Keliatan seneng banget soalnya," ucap Ron.
"Emang gua cerita kalau gua suka sama Cedric?" Stela malah balik bertanya. Memang dia tidak pernah menyinggung Cedric ketika berkumpul dengan para sahabatnya, bahkan ke Apollo pun tidak pernah.
Serentak teman-temannya menggeleng hingga Hermione tersandung batu saat berjalan. Ron segera menangkapnya.
"Hati-hati kalau jalan," ucapnya. Harry, Stela, dan Apollo hanya melongo melihat kejadian yang langka itu. Stela dan Apollo berasa sedang menonton film romantis yang ada di dunia muggle.
"Kaya sinetron yang pernah gua tonton," bisik Apollo ke Stela yang membuatnya tertawa terbahak-bahak.
"Ganggu suasana aja lu," Ron mendahului mereka ketika berjalan, dia merasa malu padahal yang harusnya merasa seperti itu adalah Hermione yang pipinya sudah semerah tomat.
"Serius gak di tembak Cedric?" Apollo kini bertanya langsung setelah sekian lama dia merasakan apa yang di rasakan oleh Stela, senang.
"Enggak buset. Bukan karena itu," lagi-lagi Stela tidak mengakui apa yang membuatnya bahagia.
Mereka sampai di ruang kelas ramalan yang terlihat suram. Bola-bola sihir ada di setiap meja yang sudah di sediakan. Professor Trelawney yang selalu memakai gelang yang mencolok memasuki ruangan dengan raut wajah misterius seperti biasa.
"Selamat datang anak-anak tahun kelima, ku harap kita akan bersenang-senang dalam waktu dekat," ucap Professor Trelawney sebagai sambutan.
Sama seperti kelas sebelumnya, Professor Trelawney hanya memberikan dasar-dasar yang harus mereka perhatikan pada semester ini.
Ron dengan senang hati melangkahkan kakinya ketika kelas sudah selesai tanpa dirinya harus menahan diri ketika Professor Trelawney menjelaskan taktik-taktik ramalan yang membuatnya pusing.
"Professor hari ini kayanya gak ada niat buat ngajar kita," ucap Hermione yang di setujui yang lain.
Dari arah berlawanan ada Cedric yang sedang berjalan menuju ke arah mereka. Dari kejauhan ada Draco, Theo, dan Blaise yang sedang mengobrol dan menyadari ada Harry dkk.
"Mau ngapain itu anak?" Tanya Theo, yang dia maksud adalah Cedric yang kini berbicara dengan Stela.
"Samperin," Blaise mendorong Draco agar pergi kesana. Walaupun sebenarnya dia sangat ingin berlari sekarang.
"Kamu abis ini ada acara?" Tanya Cedric kepada Stela yang sudah di tinggal oleh teman-temannya.
Saat itu juga Draco yang tadi di dorong oleh Blaise sampai disana. Stela dan Cedric bingung dengan tingkahnya.
"Hermione mana?" Tanya Draco, Stela hampir saja senang karena dia pikir Draco ingin berbicara dengannya. Namun ternyata Draco belum melupakan Hermione.
"Udah jalan sama yang lain," bukan Stela tapi Cedric yang menjawab. Stela terlihat kesal, karena itu dia memutuskan untuk pergi dari sana.
Ketika Cedric berpamitan untuk kembali ke asramanya, tangan Draco sudah menyambar tangan Stela.
"Gua pengen ngomong sama lo," katanya. Tentu membuat Theo dan Blaise kegirangan di kejauhan.
"Ini lagi ngomong kan?"
"Serius."
"Yauda ngomong."
"Ayo balikan!"
Stela melongo. Tidak sengaja dia menghidupkan gelang yang dia pakai, otomatis Ron yang entah ada dimana bisa mendengarnya.
Ron yang sedang berada di danau dan makan makanan yang dibawanya sebelumnya terjatuh karena mendengar hal yang hanya dia saja yang bisa mendengar.
"Ngapain sih?" Tanya Harry yang melihat Ron keheranan. Hermione dan Apollo sedang mengobrol dengan duyung yang ada disana.
Jantung Stela rasanya ingin copot. Draco menatapnya lekat-lekat yang membuat Stela semakin salah tingkah. Dia memikirkan Hermione, bagaimana nanti responnya ketika tahu Draco mengajaknya balikan.
"Gua mikir dulu boleh gak?" Akhirnya Stela memutuskan. Draco mengangguk dengan tersenyum, senyum yang di rindukan Stela selama ini.
***
Malam harinya hujan begitu lebat. Stela dkk sedang menghangatkan diri didepan perapian. Apollo tidur dengan menyender di bahu adeknya, Stela. Stela sendiri hanya terdiam melihat Harry dan Ron bermain catur.
"Tadi Draco ngajak balikan ya?" Hermione tiba-tiba saja menyerang Stela dengan pertanyaan yang bahkan dia tidak pikirkan sebelumnya.
Apollo yang tadinya tertidur langsung terbangun mendengar apa yang di ucapkan Hermione. Bahkan Stela sendiri terkejut dengan tingkah Apollo.
"Serius?" Tanya Harry.
Mau tidak mau Stela mengakui. Mereka serentak menatap ke arah Hermione yang tersenyum. "Gua udah tau kok," katanya.
"Gua yang ngidein itu ke dia," lanjutnya. Neville yang saat itu sedang lewat merasa penasaran dengan apa yang dilakukan Stela dkk karena semua orang yang ada disana memasang raut wajah keheranan. Tanpa bersuara dia ikut menimbrung.
"Ngapain?" Tanya Ron.
"Dia suka Stela, mungkin mantra lo kemaren-kemaren gak berfungsi jadinya dia beneran suka sama lo," Hermione memberitahu Stela. Neville mengernyit heran, berusaha memahami apa yang di dengarnya.
"Terus, lu?" Apollo bertanya.
"Gua suka Ron," jawaban yang tidak terduga itu keluar dari mulut Hermione. Dean Thomas yang tidak sengaja mendengar juga ikut terkejut.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Dracosta ➤ Draco Malfoy
FanficStela J. S. Slytherin adalah keturunan dari penyihir pendiri Hogwarts, Salazar Slytherin. Dia memasuki Hogwarts seperti penyihir pada umumnya. Di tahun ketiganya bersekolah di Hogwarts, mulailah tugas yang sudah di bebankan kepadanya harus segera d...