dirayakan

57 2 0
                                    

Hari ini, nadin amizah merayakan, semoga aku dirayakan, sepertimu.

Semua keraguan itu, aku genggam erat,
Semua ketidakmungkinan itu aku rangkul penuh,
Semua ketakutan itu aku peluk semestinya,
Semua kekhawatiran itu aku rengkuh dalam.

Doa doaku sudah melangit dan yakinku sudah mancapai batas.

Titik terakhir tersentuh garis hitam. Tepian yang sudah membumi.

Tangisku bahkan tak lagi terdengar, bukan berarti berhenti tapi justru semakin dalam. Sedalam luka yang tidak pernah kamu ketahui.

Pikiranmu mungkin sederhana, perasaanmu pun sama sederhananya. Untuk luka sepertiku, mungkin hanya perlu kau tinggalkan tanpa perasaan.

Aku rasakan begitu dalam, terpejam hingga air mata itu turun membawa ketenangan. Jam dan detik selalu berjalan secepat kilat.

Menenangkan diri sendiri sampai tenang, amarah yang berkecamuk diredamnya sendiri. Badai pun meliuk membawa angin tanpa membawa ia yang kubutuhkan.

Tuan, ada dimana?
Apa kau hanya ilusi saja?
Apa kau hanya dalam dongeng saja?
Menghadapiku apa sesulit itu? Apa semenyeramkan itu?

Gelapku masih menjadi ragumu. Aku takkan terang, tapi aku mengusakan agar redupku tidak akan mati.

Tidaklah aku bisa sempurna, aku hanya gemuruh yang menginginkan ketenangan sepertimu.

Aku hanya seorang guntur dan kau menginginkan langit terang. Tapi aku akan mengusahakannya saat kau butuh. Menjadi hujan pun aku mampu.

Datang dan menetaplah.
Ini adalah tulisan terpanjang yang pernah kutulis.

Aku titip selembar permohonan 'semoga aku dirayakan denganmu'

InsecureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang