Orang lain itu nggak tau apa apa yang udah bikin kita trauma.
Mereka nggak tau kalau ada banyak hal menyakitkan yang tidak bisa jelaskan.
Mereka tidak tau sebagaimana aku pernah sangat ingin menghilang. Bahkan jika terjadi apapun itu tidak masalah.
Sesakit itu hingga tidak mungkin orang lain paham.
Hidup memang tentang bertahan tapi jika dalam jangka waktu lama dan hatimu masih saja merasakan sakit bagaimana?
Aku mungkin keliru, aku mungkin terburu buru tapi aku juga manusia yang selalu melakukan banyak salah. Aku sering keliru dalam hal apapun.
Aku memahami bahwa aku telah mengunci rapat hidupku dari mereka yang tidak lagi membutuhkanku. Aku mengemas hidupku baik baik dengan memeluk semua dalam diriku yang masih tersisa.
Entah harapan itu ada atau tidak, bahkan motivasipun tak lagi mempan mempengaruhi jiwa yang hampir redup.
Aku terkesan tidak bisa lagi percaya pada siapapun. Yang bahkan aku tidak lagi memiliki empati atas kesakitan orang lain dengan dalih aku pernah mengalaminya lebih dari itu.
Aku seperti terhimpit oleh cepatnya waktu yang berjalan dengan semua ekspektasi yang berada di pundakku.
Aku seperti merasa tak ada lagi yang mampu mencintai wanita gila ini. Aku tak cukup layak untuk bisa sekedar dicintai. Aku merasa siapa yang sanggup menerimaku? Si wanita gila ini? Siapa yang akan bisa mencintaiku sedang aku hanya masih menjadi pendosa yang layak menerima hukuman.
Aku sadar, akhirnya dengan kamu yang menamparku begitu keras dan aku merasa aku memang tak sebaik dan tak sepantas itu untuk dicintai.
Mungkin makna hidupku ini bukan lagi perkara cinta atau pencapaian tapi bagaimana aku bisa berakhir taat dan dicintaiNya.
Sungguh, aku harap aku tetap dalam genggamanNya. Setidaknya Tuhanku lebih mencintaiku daripadanya.
Just don't Run from it?
