HALAMAN 1

635 40 0
                                    


Apa zaman ini masih ada seseorang yang percaya akan sebuah Reinkarnasi? Mempercayai akan adanya kehidupan baru bagi seseorang yang belum menyelesaikan sesuatu di masa lalunya?

Contohnya seperti obrolan dua pemuda cantik ditengah ramainya suasana kantin sekolah saat ini.

"Ren, lo percaya ga sih sama yang namanya reinkarnasi?".

Yang diberi pertanyaan hanya menghela nafas lalu menatap sang lawan bicara.

"Gak, lo ya tiap hari nanyain reinkarnasi terus sih. Ga ada pertanyaan lain apa". jawabnya ketus.

"Ih lo tuh, gue kan baru nanya".

"Apaan baru nanya, lo lagi makan aja nanya. Lagi belajar juga nanya. Lagian lo kenapa sih penasaran banget sama hal gituan, kan ga mungkin ada".

"Gini deh manis, kan kalau kita ini reinkarnasi dari orang-orang kaya tuh enak ren. Siapa tau tiba-tiba ada orang yang datengin kita sambil bawain harta". ucapnya sambil menyedot segelas es susu putih.

"Ngaco! Ga ada, udah deh chan abisin makanan lo bentar lagi bel bunyi tuh". ucapnya.

"Iya elah, marah-marah mulu. Diputusin jeno lo?".

"Anjir bat lo! Ya gak lah".

"Btw gue ga liat jeno, biasanya ngintilin lo kemana mana".

"Tipes bocahnya".

"Anjir ren, beneran lo?".

"Yakali gue ngada-ngada, sama aja gue nyumpahin namanya kalau gue bohongan! Lo makan lama banget wahai tuan Haechan!".

"Dikit lagi elah ronjon".

"Renjun! Udah deh lo lama gue tinggal, bye!". jawabnya, ia beranjak dari duduknya lalu melenggang pergi.

"Ren woy! Renjun ini makanan lo belum lo bayar woy!". teriak pemuda bernama haechan.

"Anjir bener gue punya temen". ucap Haechan.

_

_

"Lo bawa mobil?".

"Iya chan, mau bareng?".

"Kan jalan pulang rumah lo sama gue beda arah ren, gimana sih". ucap Haechan.

"Gue mau kerumah Jeno dulu kok, yuk". balas Renjun.

"Okedeh, ayok cus balik".

Ditengah perjalanan, hanya obrolan kecil yang menemani mereka. Mulai dari membahas seberapa lama pertemanan mereka.
Mereka berteman sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama, tumbuh bersama menjadikan mereka layaknya saudara atau bahkan adik dan kakak.

"Loh katanya lo mau kerumah Jeno, kenapa berenti disupermarket".

"Gue mau beli buah tangan dulu chan, yakali gue ga bawa apa-apa mau jenguk orang sakit". ucap Renjun.

"Loh iya juga". jawab Haechan dengan cengirannya.

"Ikut ga? Gue jajanin sebagai ganti tadi dikantin". tawar Renjun.

"GAS LAH KALAU GITU".

_

_

"Thanks ren, lo hati-hati ya".

"Yo, gue jalan ya, bye chan".

"Bye". balas Haechan seraya melambaikan tangannya lalu berjalan memasuki pekarangan rumahnya.





Menurutmu apasih arti pacar bagi hidupmu? Kalau bagi Renjun, pacarnya adalah segalanya setelah keluarga. Kenapa renjun menganggap seperti itu? Karena hubungan mereka terhitung lama. Bahkan kedua keluarga pun telah kenal akrab. Sebenarnya mereka telah mengenal satu sama lain sejak bangku sekolah dasar. Satu sekolah serta satu kelas selama 3 tahun menjadikan mereka kenal bahkan dekat. Tidak dekat dalam artian khusus, hanya dekat layaknya sahabat. Namun saat menginjak kelas 4, keluarga Jeno memutuskan untuk pindah keluar kota yang mengharuskan Jeno pun pindah sekolah.
Renjun sebagai sahabat dekatnya pasti merasa kehilangan.

REINKARNASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang