Chap 19

174 18 5
                                    

Dis©laimer : Mr.Masashi.K
Cahar : Naruto all Character

*

*

*

Happy reading

Lanjutan part kemarin









Sebuah cincin dengan batu ruby merah kecil sebagai hiasannya

Sakura membelalak, ternyata ada benda lain dibalik foto figura itu, seketika gadis gulai itu merasa beralah karena telah merusak figura itu

Obito meraih tangan kiri gadisnya dan menyematkan cincin itu di jari manis Sakura

"Itu adalah cincin milik mendiang ibuku, dulu beliau memberikannya padaku untuk kuberikan pada gadis yang akan menemaniku seumur hidup, juga mencintaiku apa adanya-" tutur Obito menjelaskan dengan senyuman hangat dari bibirnya

Sakura merona dibuatnya, mata emerald nya menatap benda perak itu intens

"Apa cincin ini tadinya akan kau berikan pada Rin?-" sesaat Sakura menyadari sesuatu, cincin itu ditempel dibelakang figura itu, figura dengan potret pernikahan Obito dan Rin, meski sempat luluh, hatinya kembali terbakar cemburu

"Tidak..." namun jawaban tegas dari Obito membuat gadis itu kembali mendongak, menatap pria yang lebih tinggi darinya itu dengan pandangan bertanya

"Dari awal aku tidak yakin jika harus memberikannya pada Rin, karena, saat itu pun aku menyadari jika Rin masih sangat mencintai Kakashi, dan lagi, sebuah kebetulan, entah beruntung atau kesialan karena pernikahan ini. Antara berkat dan kutuk aku menikah dengannya... Dan bisa memilikimu saat ini... Sejujurnya, aku awalnya membiarkan Rin dengan rasanya pada Kakashi, kupikir setelah aku menikahinya, memberinya perhatian, pelan-pelan ia akan terbuka dan membuka hatinya untukku, namun... Saat itu expektasiku terlalu tinggi pada wanita itu... Aku sadar, jika selamanya aku tidak akan ada dalam hatinya, itulah mengapa sampai saat ini aku tak memberikan ini padanya, aku tak yakin pernikahan ini akan berjalan lama-" jelas Obito panjang lebar

"Lalu... Kenapa kau menikahinya jika kau tak yakin dengannya-" Sakura sadar, jika pertanyaannya ini hanya akan memancing pertengkaran antara mereka lagi, namun sekali lagi, Sakura tetaplah Sakura, gadis keras kepala yang memerlukan kepastian akan rasa cinta pria itu

"Kasihan! Dia hamil... Saat itu kupikir Kakashi tak ingin bertanggung jawab, hingga aku lah yang akan menanggungnya, namun... Aku adalah pria bodoh yang tolol karena terperdaya oleh fantasiku sendiri! Cinta bertepuk sebelah tangan-"

Tanpa berucap lagi, Sakura menghambur kepelukan prianya, ia mengerti sekarang, perasaan Obito yang mendalam terabaikan karena sebuah nafsu dan pengkhianatan

Sesaat dalam pelukan itu, ia mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, saat dirinya memprovokasi Rin, dengan mengenakan cincin chakra yang ia buat sendiri... Haha lucu pikirnya, untung nya Obito sempat menceritakan tentang cincin chakra itu, hingga membuat Sakura bisa dengan mudah, memperdaya Rin

"Anata... Jadikan aku milikmu... Saat ini dan selamanya-" bisik Sakura sensual ditelinga Obito

Dheg!

"Kita belum menikah Sakura, jangan memancingku-" meski tubuhnya menegang dan mulai merasakan panas setelah mendengar penuturan Sakura, namun sekali lagi, Obito adalah pria dewasa yang selalu bisa mengendalikan segala perasaannya

"Apa kau takut? Apa yang kau takutkan anata... Kita akan segera menikah... Chup-" Sakura mencium pipi calon suaminya itu

Ini memang memalukan, namun, ini mungkin adalah cara paling efektif menurut Sakura untuk merilekskan emosi mereka yang sempat membeludak tadi, tentunya ia sangat faham, tubuh butuh pelampiasan setelah mengeluarkan unek-unek emosi, dengan bersetubuh bisa merilekskan dan menetralkan kembali emosi mereka

Obito menatap emerald itu lekat, nampak raut keraguan terpatri dimimik wajah nya

"Ini siang bolong Sakura..." lagi Obito berusaha tetap mempertahankan kewarasannya

"Lalu kenapa? Tinggal pasang jutsu peredam suara... Atau... Kita lakukan di dimensi kamui milikmu-" ucap Sakura masih tak mau menyerah, katakan jika dia menjadi gadis nakal sekarang, karena ia sungguh menginginkan pria itu sekarang

Obito menghela nafas panjang nan kasar, sebelum akhirnya onyx nya menatap emerald itu mantap

"Baiklah... Mari bercinta-" ucap Obito, seringai puas terpatri dibibir Sakura









Ok crazy up nya sampe sini aja dulu, next time mo crazy up lagi tpi tunggu respon kalian guyz

Love Desteny: Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang