Hoseok mengerjakan tugas kuliah dengan fokus. Hoseok ingin melupakan ucapan hyung nya saat malam itu. Tetapi pikiran nya hilang saat mengetahui fakta sebenarnya. Dari dahulu dia juga berfikir kenapa dia di bedakan dengan hyung nya. Saat hyung nya mendapatkan segalanya . Sedangkan dia tidak sama sekali.
Hoseok mengusap air mata nya yang tiba-tiba mengalir. Hoseok benci dengan kenyataan ini. Hoseok kini tinggal di flat kecil. Dirinya memutuskan untuk pindah dari apartemen yang di sewakan orang tuanya. Ruangan yang hanya ada satu kamar dan toilet kecil. Dapur tidak ada. Dan hanya di temani meja dan satu bangku di samping ranjang nya.
Jimin selalu menghubungi dirinya tetapi hoseok menolak untuk merespon jimin. Sebenarnya dia merasa bersalah dengan jimin karena mengabaikan nya. Padahal jimin selalu menjadi sahabat saudara yang terbaik untuk nya. Tetapi setelah mengingat ucapan hyung nya. dia merasa tak pantas untuk bersahabat dengan jimin. Hoseok malu sungguh malu dengan jimin.
Hoseok meletakkan bolpen di meja. Dan mematikan lampu belajar nya. Dan keluar dari flat kecil nya. Untuk menghirup udara malam hari. Kini pandangannya menatap ke langit melihat bintang bintang. Kemudian hoseok merasakan nyeri pada kakinya. Hoseok memutuskan untuk masuk ke dalam flat nya.
Dan seseorang keluar dari balik Pohon. Seseorang itu memandang flat hoseok sedikit lama. Kemudian pergi meninggalkan flat itu dengan perasaan campur aduk.
***
Pagi pagi jimin meng omelin yoongi karena Yoongi. Mengganggu dirinya. Jimin gregetan kenapa Yoongi membuat nya jengkel dari kemarin. Dia kan merindukan kenyamanan saat sedang sendiri. Tetapi Yoongi tak akan mengizinkan dirinya sendiri."Hyungg..!! Oh tolong lah. Aku sedang memasak untuk mu. Tolong jangan peluk peluk begini..!!"
"Kau kekasih ku dan akan jadi suami ku jadi aku bersyukur sekali." Yoongi mencium gemas pipi jimin.
"Shhh hyungie..!!"
"Iya iya calon kepala
Suami ku. Aku akan menunggu di meja makan.." Yoongi mencium bibir jimin singkat."Hufff..!!!
Setelah beberapa menit akhirnya masakan jimin telah jadi. Yoongi mencium harum wangi masakan jimin dan bangga akhirnya jimin sudah handal menjadi chef di apartemen mereka.
" Wahhh aromanya sangat enak, pasti rasanya sangat enak.!!
"Tentu saja, sini aku ambilin.
" Wahh jimin Ie, sudah pantas jadi suami..
"Berhenti berucap seperti itu..!! Ini coba makan" Jimin menyerahkan nasi sayur dan ayam goreng mentega.
"Woahh, ini enak sekali sayang..!! Kelak anak kita pasti bangga mempunyai seorang ibu yang pintar memasak.
" Hyung ie, kau ini.
"Beneran sayang ini enak sekali.
" Iya hyung terimakasih ya sudah ayo kita makan.
Setelah sarapan, yoonmin memutuskan untuk pergi jalan jalan. Yoongi menggandeng tangan jimin. Jimin fokus melihat bunga bunga yang mekar.
"Hyung, kapan kapan kita liburan yuk.
" Liburan kemana..??
"Terserah yang pnting bersamamu.
" Iya iya sayang.
"Hoseok kini dimana ya hyung..?? Tiba tiba aku merindukannya.
" Aku juga tidak tahu Jim. Terakhir kita bertemu juga saat menengok nya di rumah sakit itu kan.
"Hyung coba tanyakan pada jungkook. Siapa tau dia tahu.
" Jungkook pun juga sama dengan ku jim. Tidak tahu.