Bab 3

125 82 33
                                    


📌Jika cerita ini membuat kalian lupa shalat maka tinggalkan
#hamasah💪

بسم الله الرحمن الرحيم

بسم الله الرحمن الرحيم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ayahh"kini dirinya menghampiri ayahnya.

"Duduk"Ayah menutup laptop.

Wajah Ayah yang kini lebih rilexs dibanding tadi siang ketika melihat putrinya pulang terlambat.

"Ayah mau nanya sama putri ayah boleh?."

"Boleh,tapi satu pertanyaan 100rb"Alya menyengir kuda.

"Boleh tapi uang jajan kamu Ayah potong."

"Ehh...Enggak Ayah,Alya bercanda mau nanya apa Ayah?"ucap Alya dengan menunjukkan giginya yang rapi.

Flasback...

"Yahh,apa kamu yakin ingin memberi tau alya tentang perjodohan ini?"ujar sang Bunda.

"Lebih cepat lebih baik bukan?."

"Yahh Bunda tau ini berat,Bunda pernah berada diposisi Alya,dijodohkan disaat umur terbilang muda bukanlah hal yang bisa diterima"ujar sang Bunda.

"Tapi ini wasiat kakek Bund"ujar
Ayah.

"Bunda tau ini wasiat,tapi apa tidak bisa menunggu sampai Alya tamat?"ujar sang Bunda memegang kedua tangan sang Ayah.

"Bunda percaya dengan pilihan Alya,tapi tidak saat ini,biarkan alya bermain,sesudah wisuda baru kita bicarakan bisa kan sayang?"ujar sang Bunda mengelus tangan Ayah.

"Baiklah,akan Ayah coba"ujar sang Ayah mengelus kepala Bunda.

Mengerut keningnya,"Ayahh?"ujarnya dengan wajah bingung.

"Ahh iya,astagfirullah"ujar sang Ayah.

"Jadi gini sayang,Ayah mau nanya,jika seandainya kamu ayah jodohkan dengan seseorang,apakah kamu marah nak?."

Alya tersenyum,"Ya Allah Ayahh,Alya kira nanya apa,kalau soal itu tentu tidak ayah,tapi jika bisa memilih Alya mau cari sendiri dulu Ayah"ucap dirinya.

"Kenapa kok tiba tiba nanya perjodohan yah?"Alya bertanya dengan wajah bingung.

Mengelus kepala putrinya,"Kan Ayah nanya seandainya sayang."

"Oh iya juga hehe,tapi jika bisa nih Alya cari sendiri dulu,kalau memang ngak dapet Alya mau kok dijodohin."

"Yasudah oh ya satu pesan lagi,Ayah nggak mau kejadian kaya tadi,kalau mau pergi kabari Ayah Bunda".

"Iya Ayahh Alya janji"ucap Alya dengan mengangkat jari kelingking.

"Assalamualaikum"ujar seseorang.

"Waalaikumussalam"ucap Alya dan ayah.

"Alya kekamar dulu Ayah"Alya pamit meninggalkan Ayahnya.

FisabilillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang