Bab 7

73 28 7
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Dia itu......"

"Adik sepupu jauh saya,kenapa cemburu kamu?"ujar Farzan dengan wajah berusaha tenang.

"Jangan bohong Bapak...kalau misalnya Bapak nggak suka perjodohan ini,Alya bisa kok bilang ke ayah"ujar Alya dengan wajah menghadap kaca mobil.

Farzan mengeluarkan poselnya dan menyerahkannya kepada Alya.

"Buka panggilan dihp saya,liat siapa namanya".

Tanpa basa basi,Alya langsung mengambil ponsel milik Farzan dan membuka panggilan telepon dihpnya.Dan benar saja bahwa disana bertuliskan nama Sepupu Sasa.

"Sudah percaya sekarang?"ujar Farzan melihat sekilah wajah Alya.

Alya masih tak percaya dengam Farzan,dikarenakan dia benar benar mendengar bahwa dirumahnya mereka mengucap kata "sayang".

"Maaf sudah menuduh".

"Nggak papa,kamu kan nggak tau wajar marah,tapi lebih baik kita jaga komunikasi kita,supaya nggak terjadi kesalah pahaman"ujar Pak Farzan.

"Alyaa?...."

"Alya..."

Alya sempat termenung dan tiba tiba sajaa merasakan ada goncangan dari tubuhnya.

"Alya kita sudah sampai".

"Ah iya...makasih ya Pak,Alya duluan,Assalamualaikum"ujar Alya berlari dan meninggalkan Farzan.

"Waalaikumussalam".

Drrtt.....

Drrttt...

Mybee😚

"Hallo sayang..."

"Iya mass...pagi pagi
telepon ada apa?".

"Kamu nanti sibuk sayang?.."

"Nggak sih mass...ada
apa tu sayang?".

"Aku mau ngomong sebentar sama kamu".

"Oke nanti jemput aku
ditempat biasa aja
jam 4 aku bisa kok".

"Oke sayang nanti aku jemput ya,Assalamualaikum".

"Waalaikumussalam".

***

Alya yang masih setia berfikir apakah Pak Farzan itu berbohong supaya perjodohan ini tetap berjalan atau sebaliknya ingin menghancurkan dirinya.

"Alya..."ujar Vika memegang pundak Alya.

"Astagfirullah".

FisabilillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang