Bab 8

48 19 5
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"TUNGGUU!!!".

"Maaf semuanya menganggu tetapi, bisakah saya berbicara sebelum alya mengambil keputusan yang sakral ini?".

Yap benar seseorang yang teriak dari kejauhan itu adalah Fairuz Ar Razaq.
Alya menatap Fairuz dengan wajah bingung ada apa dirinya berteriak sekencang itu terhadapnya?.

"Boleh nak silahkan"ujar sang Bunda mengizinkan.

Lalu dengan cepat Fairuz menarik lengan Alya,tentunya dengan sangat hati hati karena tidak ingin melukai tangan wanita.

"Stopp Fairuz ada apa sih?".

"Alya lo serius mau nerima lamaran Pak Farzan?"ujar Fairuz meyakinkan Alya.

(Hening dengan wajah Alya menunduk)

Fairuz menyerahkan ponsel miliknya kepada Alya dan benar saja semua bukti terkumpul bahwa Farzan terbukti mempunyai wanita lain dibelakang Alya selama ini,dengan beberapa bukti foto yang Fairuz ambil semakin memanas hati Alya.

Dengan cepat Alya masuk kembali ke dalam rumah miliknya yang dimana semua orang sedang menunggu jawaban dari Alya.

"Sudah nak?"ujar sang Bunda.

"Sudah Bund".

"Baiklah saudari Alya bagaimana dengan jawabannya?".

Semua yang berada didalam rumah Alya kini mata tertuju kepada Alya yang dimana keputusan berada ditangannya.

"Saya terima lamaran saudara Muhammaf Farzan".

Sontak semua yang berada didalam ruangan merasa terharu dan senang ketika Alya menerima lamaran Farzan.

Ssebaliknya dengan Farzan,senyum terukir diwajah Farzan kali ini dimana rencananya semua berjalan lancar tanpa diketahui siapapun.

(Flashback)

"Gue udah tau semuanya Fairuz,cuman gue kekurangan bukti".

"Terus lo gimana sekarang masih mau terima cowok brengsek itu?"ujar Fairuz dengan kesal.

"Gue disini nggak bisa nolak Fairuz,karena ini perjodohan mau nggak mau gue harus terima,bakal gue ikutin cara mainnya lo tenang aja. Makasih semua buktinya ya tolong lo simpan,suatu saat gue udah terhasut cinta dia tolong sadarin gue"ujar Alya.

"Baiklah".

***

"Baiklah jadi gimana baju yang bakal kita pakai?"ujar Bunda Fauzan.

"Ini bagus nggak sih bund"ujar Bunda Alya.

"Ini lebih bagus pasti lucu"Bunda fauzan memperlihatkan HPnya.

"Ini aja bundd...".

Dalam hati
(Bund..sebenernya Alya ragu nerima ini,tapi Bunda pengenn banget dapet suami Alya tu sholeha dan ganteng,tapi sayangnya pilihan Bunda kali ini salah).

"Nakk..."

"Nakkk....?"ujar Bunda Alya menggoyang tubuh Alya.

"Ahh iya Bund?".

"Mikirin apa sih kamu nak?".

"Nggak ada kok Bund...cuman tadi mikir belum bikin tugas sekolah tadi".

"Ya allah nak bisa bisa kamu kepikiran tugas"ujar sang Bunda.

"Alya izin pamit ke kamar Bund,Assalamualaikum"ujar Alya dengan meninggalkan mereka.

"Waalaikumussalam"ujar mereka.

Drrtt...

Bestodquu

"ALYAAAA...."

"ASTAGFIRULLAH,
Waalaikumussalam".

"Hehehe Assalamualaikum,ehh lo serius terima lamaran?yang bener loo?".

"Gue sebenernya nggak ridho,
tapi mau gimana lagi,lo tau
darimana beritanya?".

"Lo nggak perlu tau,nanti suatu saat lo bakal tau dan yahh gue juju kaget denger beritanya,kalau ada apa apa lo kabarin gue yak".

"Iyaa,makasih banyak ya Vik,
lo dah banyak bantu gue".

"Santai,gue dah anggep lo kek saudara gue,gue tutup dulu ya,Assalamualaikum".

"Waalaikumussalam".

Dengan cepat Alya memgambil wudhu dan membentangkan sajadahnya untuk memulai shalat,

"Sampai kapan aku harus begini ya allah,tolong berikan hambamu petunjuk"ujarnya berdoa dan terlelap begitu saja diatas sajadah menyusul kedalam mimpi.




















#Holla Guysss maapkeun baru update hehehe seperti biasa jangan lupa Like dan Vote ceritaku ini yaa buat ngeliat keseruan lainnya,ucapkan apaa??
Alhamdulillah....

FisabilillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang