Bab 9

50 18 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Astagfirullah"Alya sontak terbangun dan mengambil jam disampingnya.

"Udah jam segini aja,perasaan tadi gue tidur jam 10"gumam Alya.

Dengan sigap Alya bagun dari kasurnya lalu berjalan menuju kamar mandi miliknya.

"Aduhh perut gue sakit bangett,makan apa gue semalem"ujar Alya.

Dan yah benar saja,kini Alya dengan datang tamu,lalu Alya bergegas mengunci pintu kamarnya dan menelpon Bundanya.

Drrtttt....

"Ayo angkat Bundd..."

Drrtttt......

"Assalamualaikum nak".

"Waalaikumussalam Bund,
eh itu Bund.."

"Kenapa sayang?".

"Bund,bisa bawa pem*** kesini Bund,Alya nggak kuat kalau keluar sekarang Bund"Ujarnya merintis kesakitan.

"Ahh iya sebentar ya sayang Bunda bawakan,Bunda tutup dulu,Assalamualaikum".

"Waalaikumussalam".

Masih setia dengan memegang perutnya,yahh kalian tau kan gimana sakitnya jika sedang datang tamu? Ya itulah yang kini sedang dirasakan Alya.

Tok...Tok....

"Nak Bunda masuk ya"ujar sang Bunda dibalik pintu.

"Iya Bund,masuk aja".

Dengan cepat,Bunda Alya memasuki kamar dan memberikan obat yang ia bawa lalu menyuruh Alya untuk merebahkan dirinya sejenak.

"Kamu nggak papa kan sayang?"ujar Bunda bertanya.

"Nggak papa kok Bund,emangnya kenapa Bund?".

"Enggak biasanya kamu datang bulan sakitnya begini"ucap sang Bunda mengelus kepala Alya.

"Alya nggak papa Bund,Bunda bisa tinggalkan Alya,Alya udah mendingan".

"Baiklah,kalau ada apa apa,kabari Bunda ya"ucap Bunda berdiri meninggalkan Alya.

"Maafin Alya Bund....."

Alya mengambil ponsel miliknya.

Bestodquu

"Assalamualaikum vik".

"Waalaikumussalam,
kenapa yaa?".

"Lo..bisa kesini?".

"Bisa kok,
lo nggak papa kan?".

"Gue nggak papa kok,
lo kesini gue mau curhat sama lo".

FisabilillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang