Bab 11

70 6 9
                                    


***

Alya hanya bisa diam dan menunggu temannya untuk mengumpulkan beberapa bukti yang telah mereka kumpul,dihatinya kini hanya pasrah dan berserah diri kepada Allah.

"Nah udah selesai,masyallah cantiknya"Bunda tersenyum menatap Alya.

"Nah udah selesai,masyallah cantiknya"Bunda tersenyum menatap Alya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kok nunduk sayang?"ujarnya bertanya.

"Bund,harus banget hari ini Alya nikah?"matanya berkaca kaca.

Bunda tersenyum, "kenapa memang sayang?,apa ada menganggu pikiranmu sayang?"Bunda menarik pelan dagunya.

Bulir air mata Alya keluar secara perlahan, "Bunda,hikss..."Alya memeluk Bunda.

Dengan sigap Bunda memeluk Alya, "kenapa sayang?,ceritalah sama Bunda"mengelus puncak kepalanya.

"Bunda,Alya mau jujur,tapi nggak bisa, Alya belum punya bukti yang kuat"batinnya.

"Alya udah nggak bisa tidur sekamar lagi sama Bunda".

Bunda tersenyum lembut menatap Alya dan mengusap lembut puncak kepalanya.

"Baik semuanya sudah berada disini?"ucap Penghulu.

"Sudah Pak"teriak seseorang.

"Baik kita mulai saja ya Pak".

"Baik pak"ucap Farzan dengan yakin.

Kita skipp bagian pengucapan ijab kabulnya ya xixixi...aku spill aja fotonya.

"Bagaimana para saksi sah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana para saksi sah?".

"SAHH!..."teriak semua yang hadir disana.

"Alhamdulillah".

Farzan mengusap wajahnya,dan merasa dirinya yang dulunya belum berstatus kini harus menanggung seorang perempuan yang baru saja diucapkannya.

"Perasaan gue kok nggak enak,mana Vika sama Fauzan belum dateng lagi"batinnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FisabilillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang