PROLOG

11.8K 799 80
                                    

Neosantara, Indonesia - 2046
TechHastana Innovations

Pemandangan dari atas gedung terlihat begitu padat pagi ini. Suasana kota yang telah dipenuhi dengan bangunan-bangunan pencakar langit itu berhasil menambah mewahnya kesan kota mereka.

Derap langkah seorang pria bertubuh tegap dengan balutan jas formalnya mulai mendekati jendela kantor yang berukuran sangat besar sehingga ia bisa menangkap apapun dari matanya di atas sini.

Pria itu menatap lamat ke arah keramaian penduduk yang berlalu lalang, baik yang menggunakan kendaraan maupun yang hanya berjalan menggunakan dua kaki mereka.

Kedua tangannya dilipat ke belakang. Pemandangan ini telah ia saksikan ratusan kali dan ia selalu saja kagum dengan perubahan kota yang ia tinggali.

Sampai akhirnya kegiatan pria itu sedikit terganggu karena seseorang masuk ke ruangannya dan mulai berdiri di belakangnya.

"Pak Freon, ada seseorang yang ingin bertemu dengan bapak."

Dia adalah Freon Alfian Hastana, mungkin di mata orang lain. Tetapi, di mata kita dia adalah Freya. Di masa ini, Freya telah menjadi seorang pengusaha di mana ia mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Semua barang-barang bersifat mutakhir mayoritas berasal dari perusahaan Freya.

Mobil, motor, interior, robot, bahkan humanoid sekalipun. Bisa diciptakan oleh perusahaan Freya. Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaannya ini sangat melebihi kata cukup untuk menghidupi keluarganya.

"Atas nama siapa?" Freya mengeluarkan suaranya tanpa berbalik badan, masih ingin menatap lebih lama pemandangan di hadapannya.

"Tuan Badrun Zhevanu."

Mendengar nama tersebut, Freya lantas mendatarkan wajahnya kemudian berbalik badan. "Tolong antar beliau ke ruangan saya, lima menit lagi saya akan menemuinya. Terima kasih, Christy."

"Sama-sama, Pak." Wanita itu langsung meninggalkan ruangan dan mengerjakan apa yang Freya perintahkan padanya.

Sementara Freya? Dia masih berdiam diri di sana sebentar sampai tak lama berselang sebuah nada panggilan dari smartphone miliknya terdengar.

Melihat nama dari pemanggil tersebut, Freya langsung mengangkat panggilannya. Ia menekan tombol pada layar smartphonenya dan menampilkan layar hologram yang melayang, wajah sang anak langsung terpampang di sana.

"Ayah kenapa Smart Cash aku diblokir? Ayah tega banget sama aku?" Kepala Freya sedikit berdenyut saat mendengar kalimat komplain dari sang anak, siapa lagi kalau bukan anak bungsunya yang paling manja.

Dengan napas berat, Freya berkata, "Bukannya Ayah udah transfer uang tadi?" Freya mendudukkan dirinya di kursi kerjanya dan menatap layar monitornya. "Itu jatah kamu untuk sebulan, jangan bilang kamu udah makan semua uang itu,"

Terdengar dari sebrang sana suara anaknya tercekat, lagi dan lagi Freya menghela napasnya. Anaknya memang boros.

"Ayah, jangan gitu, dong!"

"Kebaca banget, uang kamu pasti habis. Harapan kamu satu-satunya cuma Bunda, semoga berhasil."

"Ayah-"

HEIZAS [Hevta Ranger New Generations]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang