02||SEKETARIS GALAK

4 1 0
                                    

Anyyeong haseyo....

Jangan lupa follow dulu sebelum baca guyss !

Vote nya jugaa yang lupaa....

                      🌷Selamat Membaca🌷

Deby berjalan mengelilingi rak buku yang ada di perpustakaan SMANMEDA. Jam istirahat kedua kali ini ia gunakan untuk mencari buku yang layak ia baca,karena hobi Deby memang membaca sama menulis.

"Nih sekolah gak punya novel apa? Sediain novel kek dikit" gerutu Deby saat tak menemukan satu pun novel di jajaran rak buku.

Kemudian tatapannya terpaku pada salah satu buku. Buku dengan cover bergambar bungan dandelions. Tangan Deby terulur untuk menarik buku tersebut.

"Filosofi dandelions? Emm menarik,gue ambil ah !" Dengan langkah semangat,Deby berjalan menuju meja tempat penjaga perpustakaan berada.

"Permisi...aku mau minjem buku inii !" ujar Deby.

Laki-laki yang bertugas sebagai penjaga perpustakaan sekaligus anggota pengurus osis menatap Deby.

"Silahkan isi kertas ini dulu !" titah laki-laki itu.

Deby pun mulai menuliskan apa yang perlu ditulis dalam kertas itu. Setelah selesai,ia serahkan kembali pada kakak kelasnya.

"Ini kak. Terimakasih...." ujar Deby.

Ketika hendak melangkah,laki-laki tersebut kembali memanggil Deby. Membuat gadis itu berbalik.

"Ada apa yaa kak?" tanya Deby.

"Emm..boleh kenalan? Nama aku Sastra,pengurus osis" jawab Sastra sambil mengulurkan tangannya.

Deby berpikir sejenak lalu membalas uluran tangan dari Sastra.

"Aku Deby kak,kalau gitu aku pamit dulu.." Sastra mengangguk.

Deby pun pergi meninggalkan perpustakaan. Sementara Sastra menatap kepergian Deby yang kian menjauh. Senyum nya terbit menghiasi wajah laki-laki ini.

"Cantik..." ujarnya tanpa sadar.

"HEH GILA LO?! GUE COWOK ANJIR !"

Sastra tersentak oleh pekikan itu. Ia menoleh dan terkejut melihat wajah teman dekatnya.

"Ck! Bukan lo yang cantik,tapi adek kelas tadi" kesal Sastra.

Bumi menatap penuh selidik temannya itu,"Lo naksir sama adek kelas Sas? Siapa? Spill !" balas Bumi.

Sastra menggeleng,"Belum saatnya lo tahu. Nanti gue kasi tau" Bumi mencibir kesal mendengar ucapan Sastra.

"Sok rahasia lo !"

                                     🌷🌷🌷

Pranggg

Brukk

Kedubrak kedubruk

Deby tercengang diambang pintu kelasnya,begitu melihat keadaan kelasnya yang sudah mirip kapal pecah. Meja dan kursi yang tak rapi,sapu ijuk yang berserakan,penghapus papan tulis yang hancur,vas bunga di meja guru yang pecah. Apa ini?.

"HEH BERHENTI !"pekik Deby mengintruksi para siswa agar tidak merusak apa-apa lagi.

Namun seolah tuli,teman-teman sekelasnya tidak berhenti. Malah semakin menjadi-jadi.

Baiklah,kesabaran seorang Deby Nailyka yang setipis tisu sudah habis. Dengan sekali hentakan ia mengangkat salah satu kursi lalu melemparnya ke tengah.

Brakk

"KALIAN PUNYA TELINGA GAK SIH?! TULI HAH?!" sentak Deby emosi,bahkan aura gadis itu yang awalnya manis berubah menjadi sedikit menyeramkan.

"GUE UDAH NYURUH KALIAN BERHENTI,KENAPA GAK BERHENTI?! MAU GUE LAPORIN KE GURU BK HAH?!" teriak Deby.

G8G yang mendengar teriakan emosi Deby bergegas datang dan menenangkan gadis itu. Mereka cukup tahu,kemarahan gadis manis dan menggemaskan seperti Deby itu tidak main-main.

"Sabar Deb...jangan emosi..." ujar Hana sambil mengusap bahu Deby.

Deby menarik napas sejenak lalu menatap satu persatu teman-temannya. "Gue minta beresin semua ini. Kalau sampai gue liat secuil benda masih tergeletak,gue pastikan nama kalian masuk buku hitam di ruang BK. Paham?!"

"P-PAHAM DEBY!" sahut para siswa yang langsung bergerak membereskan kerusuhan yang mereka perbuat.

Entahlah,untuk saat ini mereka takut. Mereka pikir gadis seperti Deby tidak semenyeramkan itu jika marah. Tapi ternyata salah.

"Devan mana sih?!" kesal Deby saat tak melihat ketua kelasnya tidak ada di kelas.

"Nongki di kantin tadi gue liat Deb...Upss" Nika menutup mulutnya akibat keceplosan.

Lita menepuk jidatnya,"Nika ngapain bilang sih? Kasian Devan diamuk Deby sekarang" sahut Lita.

Mendengar ucapan Nika,Deby berjalan menuju kantin. Ia ingin menyadarkan ketua kelasnya itu akan kewajibannya.

"Deby nyeremin juga yaa...gue pikir dia lugu anjirr" celutuk salah satu laki-laki yang sedang membetulkan penghapus papan tulis yang ia hancurkan tadi.

"Iyaa,mana tadi pake lempar kursi segala. Untung gak kena kepala gue" sahut temannya.

"Dari Deby gue belajar,jangan pernah menilai seseorang hanya dari covernya"

Sementara itu di kantin SMANMEDA. Suasana sangat ramai dan ribut. Bahkan semua meja sudah penuh diisi oleh para murid.

Di salah satu meja,tempat dimana para most wanted berada,menjadi pusat perhatian seluruh siswi. Iya,yang paling mencolok diantara mereka yaitu laki-laki yang memakai kacamata. Dia adalah Prince Bumi Angkasa,crush dari Deby. Laki-laki dengan segudang prestasi di bidang akademik.

"Ohiya Bum,kemarin gue liat dia di taman kota. Sendirian,lo kenapa gak mau mepet dia sih? Sampai kapan mau berjuang" celutuk Arvan--kekasih Kara dan teman dekat Bumi.

Bumi yang sedang menikmati sempol mendongak lalu mengedikkan bahunya acuh.

"Gwe lawgi mawkan,uhuk ! Uhuk" akibat berbicara disaat mengunyah,Bumi jadi tersedak.

Bhanu,si laki-laki yang selalu siap siaga bergegas menyodorkan minuman pada Bumi.

"Pelan-pelan bego ! Lo mau gue kena marah om Bram?!" kesal Bhanu.

Fyi,Bumi adalah anak laki-laki satu-satunya di keluarganya. Ia menjadi anak kesayangan dan kebanggaan di keluarga Angkasa.

Bumi menoleh lalu menyengir,"Yaa sorry,salahin Arvan noh !" Tunjuk Bumi pada Arvan.

"Lah anying?! Kok gue?!"

"Udah,mending makan!" lerai Sastra.

Baik,jika kalian berpikir Bumi itu laki-laki yang dingin dan kaku,maka kalian salah. Bumi itu laki-laki soft,perhatian,lembut pada semua orang kecuali orang yang tidak ia suka. Mungkin tampang wajahnya Bumi memang cool,tapi hatinya lembut.

Byurrr

"OMAIGATT!! SERAGAM GUE!"

____________

Oke,alurnya agak gajelas dikit. Tenangg,next chapter bakalan seruu kokk..

See youu....

AKU,DANDELIONS,&2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang