Anyyeong....
Welcome my storyy!!!
Wajib follow sebelum baca dan jangan lupa vote!
🌷Selamat Membaca🌷
Di siang yang sedikit mendung ini,seorang gadis tampak asik mencoretkan cat air nya pada kanvas putih yang berada di hadapannya. Jemari-jemarinya amat lihai membentuk sebuah lukisan yang amat indah. Lukisan yang berbentuk wajah seorang laki-laki,dengan kacamata yang bertengger di hidung,dan almater sekolah yang tidak pernah lepas dari tubuhnya.
Lukisan yang sangat indah menurut Deby. Iya gadis yang sedang melukis itu adalah Deby Nailyka dan wajah yang ia lukis adalah wajah orang yang ia cintai,Prince Bumi Angkasa.
"Uhh..perfect !" decak kagum Deby saat berhasil menyelesaikan lukisan wajah Bumi yang ke tiga. Iya,ini adalah lukisan ketiga yang menggambarkan sosok Bumi.
Seulas senyum manis terbit di bibir Deby saat membayangkan sosok Bumi yang sibuk dengan buku.
"Ck ! Kenapa kamu bisa seganteng ini sih kak? Lo udah penuhi hati guee..." monolog Deby.
Ia pun memindahkan hasil lukisannya di dekat dinding. Ada banyak lukisan disini. Jika kalian bertanya apakah hobi Deby melukis,maka jawabannya tidak. Ia hanya melukis ketika hatinya senang,senang akan sesuatu hal atau senang akan suatu objek yang kemudian ia tuangkan dalam kanvas putih itu.
"Gue jadi kepo,siapa yang lo suka yaa?" gumam Deby seraya membelai lukisan wajah Bumi yang ia buat beberapa hari lalu.
"DEBYYY!!SINI DULUU SAYANGG!!"
Deby menoleh ke arah pintu saat bundanya berteriak memanggil dirinya.
"IYAA BUNDAA,BENTARR!!" sahut Deby.
Gadis itu meletakkan valet yang berisi cat dan melepas celemek yang ia gunakan agar cipratan cat tidak mengenai bajunya.
Ia pun berjalan menuju pintu,namun sebelum menutup pintu Deby tersenyum sebentar pada lukisan Bumi yang menghadap ke pintu. Setelahnya ia tutup pintunya.
Deby bergegas menuruni tangga menuju dapur. Ia dapat melihat sang ibunda tercinta sedang berkutat dengan tepung dan mixer.
"Bunda bikin apa? Bunda gak boleh kecapekan tauu,nanti bayi bunda kenapa-kenapa" ujar Deby.
Ira,ibu tiri Deby berbalik lalu menyengir. Wanita yang sedang mengandung tujuh bulan itu berjalan mendekati sang putri.
"Bunda lagi ngidam sayang...pengen makan soft pancake ala-ala tiktok ituu" ucap Ira.
Deby menghembuskan napasnya pelan,"Bunda kenapa gak bilang sama Deby? Kan Deby bisa beliin keluar"
Ira menyengir,"Bunda rencananya mau nyuruh abang kamu,tapi ternyata dia bakalan pulang malam. Tapi kamu serius mau beliin?" tanya Ira.
Deby mengangguk,"Deby mauu. Kan bayi bunda yang mintaa" jawab Deby.
Fyi,Ira adalah ibu tiri dari Deby. Ketika Deby berusia delapan tahun,ibu kandungnya tiada dan saat usianya tiga belas tahun,ayahnya menikah dengan Ira yang merupakan janda anak satu saat itu. Dan dari pernikahan itu sekarang Ira tengah mengandung adik dari Eldi dan Deby.
Awalnya Eldi dan Deby tidak terima lantaran akan memiliki adik diusia mereka yang sudah besar. Tapi,sudah takdir. Apa boleh buat? Itu sebabnya Eldi dan Deby memanggil calon adik mereka dengan sebutan bayi bunda atau ayah,bukan adik mereka.
Ira terperanjat senang lalu memegang kedua tangan Deby,"Bunda pengen soft pancake rasa milo,tapi belinya harus di lapangan balai budaya" ujar Ira.
Deby melongo,"Kok kesana sih? Depan kompleks kan adaaa"