Anyyeong....
Udah siap baca part ini??
Sebelum itu jangan lupa follow!!
"Menghabiskan waktu bersama mu adalah impian ku,namun itu hanya terjadi di alam mimpi saja..."
🌷Selamat Membaca🌷
Deby menuruni tangga menuju ruang tamu dengan wajah yang ditekuk. Dengan perasaan kesalnya ia berjalan mendekati sang bunda.
"Bunda kenapa sih? Siapa coba yang dateng pagi--"
"Halo Eby!!"
Degg
Deby terdiam di tempat. Ia menatap tak percaya objek di depannya saat ini. Sosok Bumi berdiri dengan pakaian rapi,tapi darimana laki-laki ini mengetahui alamat rumahnya,pikir Deby.
"K-kak Bumi?" kaget Deby.
Bumi tersenyum lebar,"Halo? Selamat pagi..." ujar Bumi.
"Kak Bumi ngapain disini? Terus kak Bumi tahu dari mana alamat rum--"
"Deby nanya nya satu-satu dong,kasian Buminya" sela Ira.
Deby menyengir,"Hehehe sorry,btw kak Bumi ngapain kesini?" tanya Deby.
"Ini aku mau ngasih hadiah kita semalam. Eby pulangnya gak bilang-bilang" jawab Bumi seraya menyerahkan paperbag.
Deby menerimanya,"Yaampun harusnya kakak jangan repot-repot,lagian kita kan ketemu di sekolah juga" ucap Deby yang merasa tidak enak hati.
Bumi menggeleng,"No problem. Sebenarnya aku kesini mau ngajak Deby jalan-jalan. Mumpung hari minggu"
Deby terkejut bukan main,"Kok dadakan sih kak? Aku kan belum ganti--"
"Mau pakai baju apalagi Deby? Baju kamu sudah bagus itu" potong Ira.
Deby menatap bundanya,"Tapi bunda...kalo aku pergi nanti bunda--"
"Gapapa,kamu pergi gih sama nak Bumi. Nak Bumi tante titip Deby yaa,kalau dia nakal cubit aja" ujar Ira.
"Bunda...." rengek Deby.
Bumi terkekeh,"Siap tante ! Kalau gitu Bumi pamit dulu yaa" Ira mengangguk.
Lalu keduanya pun meninggalkan area rumah Deby. Selama perjalanan hanya suara musik yang terdengar. Bumi yang fokus menyetir mobil dan Deby yang fokus menatap layar ponselnya,entah apa yang ada disana.
"Btw Eby belum sarapan yaa?" celutuk Bumi mengingat gadis itu baru bangun langsung turun dan ia ajak pergi.
Deby menoleh lalu mengangguk,"Kak Bumi sendiri udah sarapan?" tanyanya.
Bumi menggeleng,"Belum juga,aku terlalu exicted mau ngajak Eby jalan sampe lupa buat sarapan" jawab Bumi diakhiri tawa ringannya.
"Ckckck,lain kali jangan gitu lah kak. Kasian ibu kakak nanti udah capek-capek masak malah gak dimakan sama anaknya" ujar Deby.
Mendengar itu Bumi tersenyum tipis,"Mami gak ada di rumah. Dia ada di rumah sakit jiwa..." lirih Bumi.
Mendengar itu Deby terkejut,ia mengubah posisinya menjadi menghadap ke arah Bumi seutuhnya.
"A-ah sorry kak,aku gak tau"
"Gapapa" balas Bumi.
Hening menyerang keduanya hingga beberapa saat kemudian Bumi kembali membuka suara.
"Mami aku masuk rumah sakit jiwa dari umur aku masih lima tahun. Dia jadi setres karena gagal melahirkan calon adik aku saat itu." Jelas Bumi menceritakan tentang keluarganya.