14 . VULNERABLE INNER

110 21 8
                                    

Kekelaman menghantui masa kecil Amala hingga membuatnya merasa tercekik setiap hari. Jika Amala boleh bersimpuh di hadapan Tuhan, ia ingin memohon untuk tidak dilahirkan. Lebih baik Amala tenggelam bersama kegelapan dan tidak pernah diciptakan sebagai manusia. Dari setiap buku yang ia baca waktu kecil, Amala bisa menyimpulkan jika manusia adalah makhluk paling egois. Dan Amala tidak ingin menjadi bagian di antara mereka.

Amala kecil telah menelan kepahitan hidup tanpa bisa melawan. Suatu hari, anak itu sudah tidak sanggup untuk bertahan. Sekujur tubuhnya seakan paham dengan rasa lelah itu. Hingga Amala jatuh sakit dan terus berbaring dengan kondisi memprihatinkan. Kendrick yang menganggap Amala sebagai separuh nyawanya mulai resah. Ia takut Amala menyerah dan memilih mati. Hingga ia terpaksa menghubungi seorang dokter hebat yang kini tengah sibuk bertransisi menjadi ilmuan ambisius.

Blanca.

Untuk pertama kalinya, Kendrick meminta Blanca selaku sahabatnya sendiri untuk mengobati putrinya. Blanca datang dua jam kemudian. Pria itu menolak hidangan selamat datang yang dibuatkan pelayan Kendrick dan memilih untuk segera mengobati Amala. Saat Blanca membuka pintu kamar, hal yang ia lihat adalah kengerian mutlak yang menjijikkan.

Dalam sekali lihat, Blanca tahu apa yang terjadi.

Blanca sempat terpaku beberapa saat sebelum berjalan menghampiri anak itu. Penanganan pertama yang ia lakukan adalah mengobati luka-luka ringan yang terlihat di permukaan kulitnya. Diikuti dengan luka berat dan mengerikan yang terlihat di bagian dalam tubuhnya. Di tengah ketidaksadarannya, Amala ditelanjangi oleh Blanca. Kendrick yang berdiri di ambang pintu menyaksikan detik-detik itu dengan wajah pias.

"Apa yang kau lakukan?"

"Seharusnya aku yang bertanya," desis Blanca tanpa menoleh pada sahabatnya yang kini mematung. "Apa yang kau lakukan?"

Kendrick terdiam.

"Dia sudah dalam batasnya. Hentikan semua ini. Jika kau masih terus melakukannya, dia akan mati." Blanca kembali memerhatikan luka-luka di tubuh Amala dengan saksama. Tampak meneliti di tengah kengerian yang terasa menakutkan. "Dia akan tumbuh menjadi dewasa. Tanamkan sesuatu yang baik pada pola pikirnya agar dia bisa melupakan semua ini."

"Dia masih berumur sepuluh tahun."

"Ikuti saranku atau anakmu akan mati."

"Blanca, kau tidak tahu—"

"Keluar."

Kendrick tercekat, tidak menyangka jika sahabat karibnya akan bertindak sejauh ini. Di sisi lain, Kendrick tidak suka dikendalikan dengan cara tidak sopan. Namun pria itu sadar akan kondisi Amala yang semakin parah. Maka dengan terpaksa, ia keluar dari kamar Amala dengan langkah berat. Meninggalkan Blanca bersama Amala yang masih tidak sadarkan diri.

Namun setelah pintu tertutup rapat, tiba-tiba Amala membuka matanya.

Blanca terdiam menyaksikan detik-detik kelopak mata yang mulai terbuka secara perlahan. Diikuti pancaran yang terang dan berkilau. Manik mata Amala begitu indah. Birunya terlihat terang dan menakjubkan. Namun, warna dalam mata itu seakan mengambil fungsi yang sebenarnya. Amala dinyatakan buta sejak lahir. Blanca mengetahui fakta tersebut dari ayahnya. Tapi saat itu, tidak ada satu pun yang bisa menjelaskan secara pasti penyebab dari kebutaan Amala.

"Ayahku sudah pergi?"

"Ya, aku sengaja menyuruhnya pergi," bisik Blanca seraya tersenyum. "Aku tahu kau pura-pura pingsan."

"Terima kasih. Kau dokter yang baik. Bahkan saat mengobati luka di lenganku, kau melakukannya dengan sangat hati-hati."

"Amala."

The Tales of Black Swan [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang