PROLOGUE

322 41 24
                                    

—PROLOGUE—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—PROLOGUE—






Blanca adalah ilmuan yang telah menghapuskan eksistensinya di data negara sebagai orang yang telah tewas bertahun-tahun lalu akibat ledakan besar di lab saat tengah bereksperimen bersama tim ilmuan lainnya. Seluruh timnya melakukan hal yang sama, sesuai rencananya. Agar ia bisa bermain-main di dalam kegelapan dan melakukan apa pun yang ia mau. Bersama ilmu sains yang selalu menjadi kecintaannya, yang selalu memberinya kedutan menggelikan di kepala setiap kali berpikir begitu keras.

Blanca memiliki kekuatan besar terhadap pemerintah karena otaknya yang terlampau jenius. Ia berhasil mendirikan organisasi pembunuh bayaran terbesar di dunia, dengan pelatih beserta anak buah yang tersebar di berbagai negara. Dan membuat obat-obatan serta racun hasil eksperimennya menjadi senjata mematikan. Keuntungan besarnya turut mengalir pada negara yang tentu menjadi penghasilan gelap Amerika hingga menjadi negara paling berpengaruh. Baik dalam cahaya maupun kegelapan. Blanca seakan menjadi magma di dalam tanah, yang sewaktu-waktu bisa meledak dan menghancurkan segalanya.

Namun ia tidak pernah berbagi hasil ilmu sainsnya, pada siapa pun.

Kecuali timnya.

Yang akan ia penggal hidup-hidup jika berani membocorkan apa pun.

Karena ilmunya adalah kekuatannya.

"Blanca,"

Blanca tersenyum memandangi seorang pria berwajah lancip dengan bibir sensual yang tengah dipulas lipstik tipis, menghasilkan warna ranum yang menggoda. Blanca yang selalu memakai stelan jas putih pucat itu lantas bersandar di dekatnya. Di dekat berliannya yang paling berharga, yang tengah didandani oleh beberapa penata rias profesional di belakang panggung opera yang ia sewa malam ini.

"Kepalaku pusing. Aku ingin istirahat."

Blanca kembali tersenyum, bertepatan dengan penata rias yang telah selesai dengan pekerjaannya. Mereka segera berkemas untuk pergi. Meninggalkan Blanca hanya berdua dengan pria muda itu, yang telah tampil sempurna dengan pulasan cantik dan pakaian serba putih dilengkapi selendang berwarna senada yang melilit pundaknya.

"Jimin, My Black Swan," Blanca menyentuh pundak Jimin dengan sangat perlahan. Jemarinya yang besar seakan takut untuk merusak tubuh itu. "Kau baru saja mengalami pengobatan yang berat. Seperti kataku, apa yang harus kau lakukan ketika kepalamu sakit?"

"Menari. Untuk meregangkan seluruh tubuh dan meningkatkan kualitas beristirahat."

Jimin, pria yang diperlakukan istimewa itu hanya memandang Blanca di balik pantulan cermin dengan wajah lesu. Kedua matanya yang kecil menunjukkan semuanya. Menunjukkan rasa lelah dan tertekan di saat yang sama. Kepalanya berat sekali, bersamaan dengan tubuhnya yang terasa ringan namun memusingkan dan hampa. Jimin seakan mengambang di atas air. Mati rasa dan tak berdaya.

Entah eksperimen apalagi yang Blanca lakukan.

Kali ini, Blanca mempertaruhkan tubuhnya.

Namun ia tidak mengingat apa pun.

"Maka menarilah."

Saat itu, Blanca menuntunnya ke atas panggung opera besar dengan tribun penonton yang hanya diisi oleh Blanca seorang. Pria berambut cokelat sebahu itu duduk di kursi paling tengah. Kedua mata gelapnya yang berkilat penuh rahasia kini memandang Jimin yang berdiri di atas panggung tanpa alas kaki.

Ketika iringan musik orkestra mulai terdengar ke permukaan, Jimin mulai menerbangkan selendang putihnya ke udara. Lantas menggerakkan tubuhnya dengan lentur dan terlatih, menampilkan gerak tari kontemporer yang indah dan sempurna. Selendang itu turun dengan dramatis, Jimin meraihnya lalu menggerakkannya sesuai dengan emosi musik yang terus menggema.

Blanca menyaksikannya dengan takjub.

Kwan Jimin adalah satu dan selalu menjadi satu-satunya pembunuh bayaran yang ia pulas secara langsung agar menjadi sempurna. Ia yang menemukannya sendiri saat berlibur ke Seoul, mengambilnya sendiri hingga merawat dan membesarkannya sendiri. Di saat bawahan lainnya ia latih dengan bantuan mantan anggota militer dari berbagai negara.

Pria itu akan selalu menjadi asetnya yang berharga. Ia akan menjadi amunisi terkuat dalam hidupnya. Selama puluhan tahun, Blanca sudah melakukan banyak hal dengan ilmu dan kemampuannya. Hingga rasanya ia tidak memiliki ambisi apa pun lagi untuk dikerjakan selain sejarah terakhir yang ingin ia torehkan pada dunia keparat ini. Sebelum tenggelam di dalam kubang neraka bersama tim labnya.

Atau mungkin ia bisa tenggelam sendirian.

Ini langkah pertama Blanca untuk siap mengeluarkan Jimin sebagai hidden gem miliknya ke dunia, dengan menghapus sebagian ingatan Jimin yang kelam. Masa lalunya, kenangan gelapnya bersama Blanca hingga hal menjijikkan lainnya. Ia telah menyuntikkan serum obat buatannya sendiri ke tubuh Jimin untuk melenyapkan ingatan-ingatan itu. Agar Jimin berhasil keluar dengan sempurna.

Rasanya, Blanca juga ingin menyuntikkan obat itu ke kepalanya sendiri.

Untuk melupakan identitas asli dan masa lalunya.

Kejeniusan seakan melahap seluruh jati dirinya.

Namun Blanca berhasil.

Walaupun Jimin sempat koma selama satu minggu, namun pria itu berhasil sadar secara waras dengan helai-helai rambut yang masih tertata sempurna. Meski pigmen warnanya sedikit berubah menjadi keabuan akibat efek samping dari serum tersebut. Namun hal itu malah membuat kecantikan wajahnya semakin indah. Blanca bahkan berdebar saat melihatnya.

Bunyi debum dari alas kayu panggung opera bergema di tengah musik yang terus mengalun. Diikuti sosok Jimin yang kini tergeletak lembut di tengah panggung. Pria itu pingsan karena kekuatan tubuhnya yang masih riskan. Blanca pun bangkit untuk membawanya pergi. Jimin terpejam di pangkuannya, menutup kelopak matanya yang indah.

Mengiringi kepergian Blanca yang keluar dari panggung opera itu.

Bersama bayangan tubuh besarnya yang terpantul di balik cahaya.






Hiiiiii, aku datang bawa ff dengan cast lain wkwkwk. Intro lagu Black Swan sama pesona Jimin yang bikin aku kepikiran buat bikin ini. Tapi Jin kurang cocok disimpen di ceritanya. Dia terlalu kiyowo sampe aku ga tega masukinnya🥺

Btw semoga berminat buat stay di cerita ini. Pahami juga warning yang kukasih di intro yaaa. Cerita ini bakalan aku lanjut setelah lebaran. Tapi kalo responsnya bagus, bisa deh aku update setelah buka puasa hehe🌚 see you!

The Tales of Black Swan [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang