Sean yang pendiam tiba-tiba dihadapkan dalam situasi yang membuatnya banyak bicara, menghadapi sosok Laura, wanita ekspresif penuh dengan perkataan liar dan nakal kerap menggoda Sean hingga pria itu kehilangan kesabaran.
"Masa gitu aja nggak bisa s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh Sehun as Sean ‼️ BAHU YANG BUAT LAURA MIMPI BASAH
Peringatan!!! cerita ini khusus cerita dewasa, bagi yang belum dewasa tolong angkat kaki dari sini, kalau yang pura-pura dewasa tolong angkat tangan saja🙏🏻
DOSA DITANGGUNG DIRI SENDIRI‼️
***********
"Hai..." sapa Laura saat pintu apartemen dibuka, memunculkan sosok pria dengan pakaian santai.
Laura dapat menangkap keterkejutan Sean saat mendapati dirinya menggunakan pakaian terbuka, celana pendek kain setengah paha dipadukan dengan tank top ketat yang membentuk tubuh sintalnya, Laura mengenakan jaket jeans sebagai penutup.
Sean mempersilahkan Laura masuk, mengarahkannya langsung ke kitchen, Laura meletakkan dua paperbag berisi bahan-bahan dapur yang tadi dibelinya di meja makan.
Sepulang Laura kemarin dari pertemuannya dengan Sean, ia menelepon pria itu untuk menambahkan kesepakatan baru, Laura mengatakan ia tidak nyaman dengan percakapam formal, Laura meminta mereka berbicara selayaknya seorang teman dan Sean menyetujui itu.
"Mau mulai sekarang?" tanya Laura setelah ia selesai menyusun bahan-bahan tadi diatas meja makan.
Sean mengangguk sebagai jawaban, Sean melangkah untuk berdiri di samping Laura.
Laura melirik Sean dari ekor matanya kemudian dengan sengaja Laura membuka jaket jeans yang dipakainya hingga leher dan dadanya benar-benar terumbar, Laura meletakkan jaketnya tadi diatas kursi.
"Dimulai dari potong-potong daun bawang dulu ya." Laura mengambilkan Sean telenan, meletakkannya dihadapan pria itu bersama daun bawang dan juga pisau.
Sean mengikuti perintah Laura, memotong-motong daun bawang tersebut dengan telaten, Laura tidak merasa kesusahan karena Sean cepat tanggap dan tak banyak protes.
"Lo pintar masak apa?" tanya Laura.
"Gue nggak pintar masak," jawab Sean.
Laura manggut-manggut, tidak lagi bertanya. Sean memiliki alasan jelas mengambil kelas memasak, pria itu ingin membuka restoran baru di Bali dan dia yang ingin terjun langsung untuk menghandlenya. Sedangkan, restoran seafoodnya yang ada di Jakarta, Surabaya dan Bali orang lain lah yang menghandlenya.
Laura memindahkan wortel yang sudah dikupasnya ditelenan Sean, "potong tipis," ucapnya.
Nampaknya Sean kesusahan memotong wortel menjadi tipis, pria itu terus mengulangi cara memotongnya, Laura menjulurkan tangannya untuk membantu Sean, meletakkan tangannya diatas tangan besar Sean lalu meletakkan pisau diatas wortel. Sean tidak protes, pria itu nampaknya hanya terkejut beberapa detik sebelum menetralkan kembali raut wajahnya.