24

4.5K 240 28
                                    

Lanjut... *Datang bulan

.

.

Malam sunyi sudah berlalu, diganti dengan pagi yang dihiasi oleh suara kicau burung dari luar villa mereka.

.

.

Freen adalah orang yang terbangun terlebih dahulu, menatap wajah cantik nan damai gadis yang tertidur di samping nya. Semakin mendekap tubuh itu dan tangan nya terulur menyentuh pipi gadis tersebut.

.

.

Dengan hati-hati freen manarik lengan nya dari kepala becky yang dijadikan sebagai bantal, membetulkan posisi becky supaya nyaman, setelah itu beralih ke arah kamar mandi.

.

.

Air dingin yang keluar dari shower benar-benar memberikan kesegaran untuk nya. Dia bisa saja mandi dengan air hangat dari water heater, tetapi saat ini dia ingin mandi dengan air dingin.... mata nya melihat ke arah bawah nya, adik kecil nya kembali berdiri, bayangan tadi malam kembali berputar pada benak nya.

.

.

Mengabaikan pikiran kotor, menyudahi acara mandi nya, setelah itu keluar dari kamar mandi dan menggunakan pakaian ganti. Dia melihat ke arah ranjang, becky masih tertidur dengan posisi yang tidak berubah.

.

.

Dia beranjak pada sofa santai nan empuk di balkon itu, mengeluarkan sekotak rokok dan membakar satu di antara nya. Di apit oleh antara dua jari dan membawa benda itu ke bibir nya sehingga menciptakan asap yang langsung hilang tertiup angin. Tatapan nya jauh ke depan, hingga dia merasakan seseorang mendekati nya. Dengan terburu-buru dia mematikan rokok nya dengan cara menekan ujung rokok itu pada meja.

.

"Kamu sudah bangun?" tanya nya, tersenyum melihat gadis cantik yang berdiri di samping nya. Rambut gadis itu terlihat basah dan gadis itu menggunakan sehelai handuk.

.

.

Tangan nya terulur menarik pinggang gadis itu dan mendudukkan di samping nya, tetapi gadis itu terlihat menolak sehingga kerutan terlihat pada dahi nya.

.

"Eum... Apakah di sini ada pembalut? Pagi ini aku datang bulan, seperti nya datang nya dari tadi malam ketika aku tidur" tanya becky dengan malu-malu.

.

.

Freen tersenyum tipis dengan jari telunjuk menggaruk dahi nya yang tidak gatal. Terdapat kekecewaan yang terlihat pada wajah nya.

.

"Master kenapa?" tanya becky membaca raut kecewa yang ditampilkan oleh freen.

.

"Itu arti nya aku tidak bisa meniduri mu lagi pagi ini, padahal aku ingin" ucap nya, tetapi mulut nya berbeda dengan keinginan hati nya.

.

"Baiklah, aku akan mencarikan nya ke kamar jaja dan Mommy, mungkin mereka memiliki itu. Tunggu di sini" melayangkan kecupan pada kening becky, lalu beralih meninggalkan balkon dengan perasaan yang campur aduk antara kecewa dan sedih.

.

.

Dia menuju kamar saudari perempuan nya yang ada di villa itu, membuka setiap laci pada kamar itu dan untung saja apa yang dibutuhkan oleh becky ada di sana. Dia terlebih dahulu memeriksa tanggal expayer dari benda itu, setelah aman barulah membawa nya keluar.

Mafia kejam menjadi bucin (freenbecky) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang