8

3.8K 242 47
                                    

Lanjut... *Curahan hati (author dan becky)

.

.

"Oh, ya, bolehlah aku tahu Master melakukan apa terhadap pembantu itu?. Kata oaey, Master melakukan sesuatu kepada nya. Setelah aku tanyakan, dia meminta ku untuk bertanya langsung kepada Master" becky membawa pandangan nya kepada freen.

.

"Kau ingin tau?" Freen

.

.

Becky mengangguk.

.

"Bagaimana jika aku mengatakan bahwa aku melakukan malam panas dan berlanjut dengan pagi panas bersama dia, apakah itu mengganggu mu?" tanya freen.

.

.

Dia memperhatikan ekspresi wajah becky yang seketika terlihat murung. Gadis itu tidak berbicara lagi dan membawa pandangan nya ke arah lain.

.

.

Freen meraih dagu becky, sehingga tatapan mata mereka kembali bertemu.

.

"Apakah kau memiliki sebuah perasaan kepada ku?" tanya nya dengan nada rendah.

.

"jika iya, segera hentikan. Aku tidak ingin kau memiliki perasaan lebih kepada ku dan begitu juga dengan sebalik nya. Lebih baik kita tetap selalu seperti ini" lanjut nya, kemudian freen menempelkan kedua belah bibir mereka dan meraup bibir lembut becky, tetapi tidak dibalas oleh becky.

.

.

Becky hanya diam dengan pikiran nya yang berkelana. Hati nya terasa sakit mendengar ucapan freen, tetapi dia bisa apa? Memang seharus nya ia tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap pria itu. Namun perasaan nya dipicu oleh sifat pria itu yang semakin hari semakin baik kepada nya serta sangat perhatian kepada nya. Wanita mana yang tidak akan terlena dengan perhatian itu.

.

"Kenapa kau diam? Jangan katakan kau memiliki perasaan lebih kepada ku?" Freen.

.

.

Becky tersenyum hambar dan kembali menatap freen dengan tatapan sulit diartikan.

.

"Bagaimana bisa aku memiliki sebuah perasaan kepada mu. Aku hanya slave mu yang hanya untuk memberikan kepuasan kepada mu, dan aku cukup sadar diri akan hal itu" ujar becky. Dia kembali tersenyum, tetapi senyuman itu tidak bisa dibohongi bahwa dia saat ini sedang menyimpan kesakitan.

.

"Mmm... Baiklah. Aku akan segera ke kamar ku. Selamat menikmati hari mu, Master" becky beranjak dari sofa itu dan meninggalkan freen yang saat ini sedang termenung.

.

.

Freen menghela napas dan mengusap kasar wajah nya. Setelah dia keluar dari mansion.

.

.

Sesampai nya di kamar becky langsung mendekati ranjang nya dan menyeka air mata nya yang jatuh membasahi pipi nya dengan sebelah tangan nya. Terasa nyeri dan sakit di ulu hati nya, tetapi dia segera membawa pikiran nya ke hal lain yang bisa mengalihkan rasa sakit tersebut.

.

.

Mafia kejam menjadi bucin (freenbecky) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang