akibat hujan

620 43 1
                                    

Happy reading ❤️

Starteu~~

-
-
-

Fort hanya ingin melepaskan penat dari belajar tanpa henti seharian ini dengan berjalan santai menikmati malam, tapi siapa sangka jika hujan tiba-tiba saja turun.

Sial sekali dirinya, padahal ramalan cuaca di televisi tadi pagi mengatakan hari ini akan cerah seharian. Semesta benar-benar sulit ditebak.

Dengan langkah besarnya, Fort berlari menuju minimarket yang kebetulan saja berada tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Ketika pintu kaca di bukanya cepat, Fort dapat melihat kasir yang sedang bertugas cukup kaget dengan kehadirannya yang tiba-tiba. Berbeda dengan si kasir, Fort justru terkejut karena dirinya sudah cukup lama tak melihat wajah itu. Namun Fort hanya mengangguk kecil sebagai tanda per-minta maafan. Dan kasir yang juga seorang pria itu membalasnya dengan senyum ramah.

Setelahnya Fort pun berlalu tanpa menyapa lebih, toh dia bukannya berteman atau apa. Fort hanya sebatas tau nama dengan si kasir itu, dia adalah kakak kelasnya dulu. Juga, yang kenal hanya Fort tapi tidak sebaliknya. Bisa dikatakan mereka orang asing jadi untuk apa menyapa, benarkan?

Sebelum benar-benar masuk ke dalam minimarket Fort berhenti sejenak untuk mengelap tetesan air hujan di sekujur tubuhnya dengan tangan, berharap yang dia lakukan akan membuat baju yang dia pakai malam itu segera kering. Tidak, Fort bukannya bertubuh lemah atau apa, bahkan bisa dikatakan dia adalah orang yang susah sakit. Hanya saja Fort memang tidak suka dengan sensasi dingin. Untung saja dia memutuskan memakai jaket sebelum pergi tadi.

Dirinya menatap sekeliling isi minimarket, menimang-nimang ingin membeli apa. Lima menit dirinya berdiri di depan pintu minimarket itu sebelum pada akhirnya dia ke bagian mie instan. Dia sudah makan sebenarnya, hanya saja dia merasa tidak enak jika hanya masuk dan tidak membeli apa-apa. Lagipula dia sudah lama tidak makan mie instan, hujan juga sepertinya akan lama berhentinya. Jadi kenapa tidak.

Fort membeli satu cup mie instan, sebotol air mineral, satu buah sosis dan sebuah telur yang memang sudah siap makan. Membayarnya di kasir lalu pergi ke bagian belakang minimarket setelah sebelumnya dia menyeduh mie instan miliknya dengan air panas dan membawa semua belanjaannya ke meja yang memang telah disediakan.

Sambil menikmati mie instan miliknya, Fort menatap dinding kaca yang kebetulan memang menghadap jalanan yang terguyur hujan.

Deras sekali.

Fort berharap agar hujan segera berhenti, dia harus pulang. Besok dia harus sekolah, Fort sebenarnya akan dengan senang hati membolos jika saja guru-guru sialan di sekolahnya itu tidak memiliki mulut yang suka mengadu. Fort sudah cukup sakit kepala dengan segala macam les yang dia ikuti. Dan hal terakhir yang dia inginkan adalah mendengar ibunya mengomel.

-

Fort menghela nafas untuk kesekian kalinya. Kesal bercampur pasrah Fort rasakan saat ini.

Sudah hampir 2 jam dan hujan sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Masa dia harus menerobos hujan, apartemennya memang tak begitu jauh. Tapi dia akan tetap kebasahan, sangat kebasahan malah. Jika memanggil taxi itu akan sangat buang uang. Hey dia hanya perlu berjalan 15 menit menuju apartemennya.

Fort kembali mendengus untuk kesekian kalinya, dia tak punya pilihan lain.

Dia pun berdiri, membuang semua sampah miliknya ke bak sampah dan mempersiapkan diri untuk basah. Fort benar-benar telah siap menerima dirinya akan kebasahan ketika baru saja dia hendak membuka pintu minimarket, seseorang menepuk pundaknya.

"Khun, ini kau bisa memakai payung ku."

Pria kasir itu menyodorkan nya payung berwarna biru langit sambil tersenyum ramah.

Sejenak Fort nampak bingung sambil melihat bolak balik ke arah payung dan si pemilik.

"Ah tidak perlu, aku baik-ba..."

Fort benar-benar akan menolak tapi pria kasir ini lebih dulu menarik tangannya dan meletakkan payung biru itu di sana, "jangan menolak, di luar sedang hujan deras"

Sambil masih tersenyum, pria kasir itu kembali berucap, "kau bisa mengembalikan payungku kapan-kapan"

Fort menimang-nimang, menoleh ke arah luar dimana hujan turun begitu derasnya.

Jika boleh jujur, Fort sama sekali tidak mau berurusan dengan orang didepannya ini. Tapi dia benci basah-basahan, sangat benci.

Diapun menghela nafas, kemudian mengangguk pasrah, "terimakasih Khun, aku pasti akan mengembalikan payung mu secepatnya"

Dan si kasir mengangguk dengan penuh pengertian, "jangan khawatir, kau bisa mengembalikan payungku saat kau punya waktu"

Begitulah interaksi mereka berakhir malam itu. Fort pulang sambil membawa payung biru yang melindunginya dari tetesan hujan.


TBC.

Hope u guys like it.

Saran dah kritik nya yaaa

Votmennya juga boleh :)

Bye see u next chap!

under the light | FortPeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang