di bawah cahaya

185 32 11
                                    

Ini bakal puangjang, so prepare urself :)

Happy reading ❤️

Starteu~~

-
-
-

Fort kembali berakhir di luar apartemennya malam itu. Dirinya lebih memilih untuk berkelana ketimbang membiarkan tidur memeluknya. Tanpa tujuan, dia biarkan kedua tungkainya mengambil keputusan.

Belakangan ini dia memang suka menjelajahi malam, atau lebih tepatnya dia suka ke minimarket ujung jalan, apalagi saat sakit kepalanya tak dapat lagi ia kompromi. Fort pun akan membiarkan tubuhnya bergerak dengan sendirinya menuju minimarket dan menemui dia, sosok lebih tua yang katanya nyaman untuk di ajak bicara.

Ya Fort setuju, Peat memang sangat nyaman untuk di ajak bicara.

Hanya saja kadang, alasan 'nyaman diajak bicara' terasa tidak cukup. Fort memerlukan alasan yang lebih kuat dari itu. Dia ingin tau kenapa dirinya terus saja kembali ke minimarket ujung jalan hanya untuk berbicara dengan seorang bernama Peat.

Apakah dia akan mendapatkan jawabannya?

Malam itu Fort membiarkan dirinya berlalu melewati minimarket di ujung jalan, Peat tidak bekerja hari itu. Jadi dia tak memiliki urusan di sana. Melewati tiap bangunan yang sebagian telah kehilangan cahayanya, Peat melangkah tanpa henti.

Fort baru berhenti ketika dirinya menemui perempatan lampu merah. Padahal sebenarnya, malam itu sepi, hampir tak ada satupun kendaraan yang berhenti untuk menunggu lampu lalulintas berubah hijau.

Namun dia tetap memilih berhenti dan menunggu lampu untuk pejalan kaki berubah warna menjadi senada dengan daun musim panas. Itu inginnya, tapi nyatanya ketika lampu telah berubah menjadi warna yang diinginkan, Fort justru tak bergerak.

Pria 181 cm itu memilih untuk diam.

Tidak bukannya Fort sedang melamun atau apa, dia hanya sedang meneliti tempatnya berdiri ini.

Dimana aku?

Sepertinya dia telah melangkah lumayan jauh dari apartemennya. Dia kesulitan mengenali daerah dimana dia berdiri ini.

Dia terdiam sebentar, mengutuk diri sendiri dalam hati dan berbalik. Mencoba mereka ulang jalan yang telah dia tempuh.

Ketika dirinya sedang sibuk meneliti setiap sudut daerah itu, tiba-tiba saja seseorang menepuk pundaknya.

"Fort?"

Fort sedikit tersentak, dia segera berbalik dan menemukan Peat berdiri tepat di sampingnya.

"Phi peat? Apa yang kau lakukan disini?"

Peat menatap aneh, tapi tetap menjawab, "Ingat saat ku bilang kalau aku juga bekerja sebagai asisten koki di restoran Itali?"

Fort mengangguk.

"Itu adalah restoran tempat ku bekerja" kali ini Peat berucap sambil menunjuk salah satu bangunan yang memiliki plang bertuliskan bahasa Itali.

Lagi-lagi Fort mengangguk.

"Lalu bagaimana dengan mu? Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku hanya sedang mencari udara segar phi" Fort memberi jawab seadanya.

Peat lagi-lagi memberinya tatapan aneh, "kau yakin? Ini cukup jauh dari apartemen mu"

Ok, sekarang Fort bingung ingin membalas apa. Dia sendiri pun tidak tau bagaimana dirinya berakhir sejauh ini.

under the light | FortPeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang