Chapter 2 - Run

356 59 6
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis.

〰️

"Lytha, astaga! Pelankan langkahmu."

Tanpa memperdulikan teriakkan Keisha, gadis itu terus saja berjalan dengan langkah lebar dan membuat Keisha harus berusaha keras untuk mengimbanginya.

"Berhenti, Lytha! What's wrong with you?!"

Langkah Lytha pun terhenti, Ia berbalik lalu menatap sahabatnya itu dengan pandangan malas.

"Apa?!"

Keisha menatap Lytha dengan tatapan terheran-heran. Gadis itu berdecak sebelum akhirnya berkacak pinggang menatap gadis itu marah.

"Ada apa denganmu? cepat kembali ke dalam, kelas akan dimulai sebentar lagi, Mrs. Shasa datang terlambat hari ini."

Lytha menatap sahabatnya itu dengan pandangan sedikit mencibir, "Aku rasa tidak ada yang salah. Aku hanya pulang lebih awal dari yang seharusnya."

Keisha menatap Lytha, sepertinya mood gadis itu sedang tidak baik.

"Kau tidak apa-apa?"

Tidak ada sautan dari Lytha. Gadis itu hanya menatap kosong ke depan, Air mata yang ditahan sedari tadi membuat matanya menjadi berkaca-kaca dan merah. Karena tidak ingin menangis di depan sahabatnya itu, Lytha lantas mengalihkan pandangannya, lalu berbalik badan dan berlari menjauhi Keisha.

Keisha hanya menatap nanar kepergian Lytha.

Lytha sedang ingin sendiri.

Kesimpulan itu yang ia dapat dari gerak-gerik Lytha.



〰️




Ethan terlihat gelisah, sudah ke berapa kalinya ia itu terus saja mondar-mandir tidak jelas seraya menatap dokter Susan yang masih sibuk memeriksa kondisi Gytha.

"Dia tidak apa-apa."

Susan tersenyum menatap wajah cemas keponakannya itu. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Ethan sangat care dengan Gytha dan itu membuat Susan menyadari, betapa sayangnya Ethan kepada Gytha.

"Tapi aunty, kenapa Gytha belum sadar juga."

Susan lantas memutar bola matanya malas, Ethan selalu saja seperti Ini jika menyangkut orang yang disayanginya. Apa dia lupa jika Susan lebih tahu kondisi Gytha dibanding siapapun? Susan sudah menjadi dokter pribadi Lytha bahkan sejak kecil.

"Apa kau masih menganggapnya sakit Ethan? Bukankah aunty sudah bilang bahwa Gytha sudah sembuh sekarang dan hanya perlu menjaga jantungnya dengan baik mulai sekarang."

Ethan menaikkan bahunya acuh, mendekat kearah Gytha. Ia langsung meraih tangan Gytha dan menggenggamnya sangat kuat. Dalam hati, Ethan terus berharap Gytha segera sadar.

"Aku hanya khawatir."

Susan mendekat kearah Ethan lalu menepuk punggung keponakannya itu perlahan.

Secret of Twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang