Chapter 13 - Kecurigaan

320 71 40
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis.

 Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️




Hari ini Ethan berencana untuk mampir sejenak ke rumah Gytha. Pria itu akan singgah dan bermain dikarenakan rumahnya yang akan kosong sampai malam akibat orang tuanya yang sedang pergi sejak pagi tadi.

Ia menenteng tas Gytha yang dibawanya sambil memperbaiki posisi tas gendongnya saat turun dari mobil yang menjemput mereka, berpamitan sebentar dengan Pak Ujang lalu berjalan cepat mengejar Gytha yang sudah ada di pintu masuk rumahnya.

"Pelan.. pelan.."

Tidak menghiraukan omelan pria itu, Gytha dengan cepat segera berlalu kearah dapur untuk mengambil air mineral dingin di kulkas. Karena cuaca yang panas pada siang hari ini membuatnya merasa haus dan mendambakan minuman dingin.

Namun sesaat dirinya sampai di area dapur, langkah semangat tergesa-gesanya terhenti saat netranya bertabrakan dengan Lytha yang juga sengaja menoleh saat mendengar suara langkah kaki.

Tidak ada ucapan salam ataupun basa-basi terkait kabar, keduanya kompak bungkam sampai Ethan menyusul dan menyenggol Gytha yang masih berdiri ditempatnya, meminta gadis itu untuk lalu berjalan kearah lemari pendingin.

Tidak ada ucapan salam ataupun basa-basi terkait kabar, keduanya kompak bungkam sampai Ethan menyusul dan menyenggol Gytha yang masih berdiri ditempatnya, meminta gadis itu untuk lalu berjalan kearah lemari pendingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ethan sempat melirik sejenak kearah Lytha yang kini sudah dengan santai kembali meneguk air putih sambil memainkan ponsel, berusaha mengabaikan kedua orang yang baru saja datang dan mengganggu waktu bersantainya.

Lytha yang diharuskan istirahat hari ini dan tidak masuk ke sekolah tentu saja bisa berada dirumah dengan pakaian santai, tapi bukankah gadis itu izin sakit? Kenapa malah terlihat lebih sehat dari pada Gytha yang wajahnya sudah pucat hanya karena terlalu lama terpapar sinar matahari.

"Kau sudah membaik?"

Lytha mendongkak, melirik Ethan bingung seraya menoleh kearah Gytha yang juga menatapnya. Saudarinya itu duduk jauh sekali darinya, ujung ke ujung seolah tidak mau berinteraksi. Dan tentu saja hal itu disyukuri Lytha juga, toh mereka juga tidak dekat.

Secret of Twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang