Cerita ini hanya fiktif belaka. Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis.
〰️
"Abis pergi kemana?"
Lytha menghentikan langkahnya, ia sedikit terkejut saat akan berjalan menuju tangga dan menemui Gytha sedang duduk dimeja bar dapur dalam keadaan gelap gulita.
Awalnya Lytha bingung sendiri, dipikir mungkin saudarinya itu sedang menelpon atau berbicara dengan seseorang ketika kemudian tersadar bahwa Gytha memang bertanya padanya.
Lytha sebenarnya merasa aneh dengan kondisi Gytha, memang rumahnya itu sudah terbiasa sepi dikarenakan Rio biasa tertidur lebih awal begitupula dengan Gytha jika tidak ada janji keluar rumah. Tetapi ia tidak menyangka ada seseorang yang sedang duduk di dapur bersama segelas jus menunggunya pulang.
Atau tidak?
Gytha tidak mungkin menunggunya pulang.
"Kenapa tiba-tiba bertanya. Seperti bukan dirimu saja." Sindir Lytha.
Gadis itu mengurungkan niatnya langsung menuju kamar dan berbelok kearah dapur. Ia menyalakan lampu saat melewati saklar dan segera mendekati lemari es. Guna mendengar alasan Gytha mengajaknya berbicara terlebih dahulu sambil meneguk air mineral yang telah diambilnya.
"Kau juga, pergi berdua bersama Ethan. Seperti bukan dirimu saja."
Lytha mendelik, ah jadi ini alasan gadis itu sampai menunggunya pulang dan duduk di dapur dalam keadaan gelap gulita. Bukan khawatir ataupun penasaran, tetapi karena Ethan?
"Aku tidak tahu apa maksudmu, tetapi bukan urusanmu aku pergi dengan siapa."
Lytha meletakan botol mineral tersebut dengan kasar sambil berlalu meninggalkan Gytha yang masih di posisinya. Entah kenapa tiba-tiba Lytha kesal sendiri dengan pertanyaan saudarinya itu. Seharusnya tadi ia tidak usah mendekat.
"Kali ini Ethan?"
Lytha menghentikan langkahnya saat mendengar kembali suara Gytha. Badannya lantas berbalik demi mendengar perkataan lebih lanjut gadis itu.
"Apa maksudmu. Berhenti bertele-tele."
"Yang kau ambil dariku."
"Apa? Berhenti berbicara omong kosong. Sejak kapan Ethan menjadi milikmu dan kapan pula aku merebutnya. Kami hanya bermain sebentar sebelum pulang. Kenapa tiba-tiba merengek padaku, apa kau memang selalu seperti ini?"
Lytha menghela nafasnya kasar. Ada apa dengan saudarinya itu, apa memang beginilah sifat Gytha? Tiba-tiba saja merengek dan membicarakan seseorang seolah barang, dengan mengatakan miliknya. Lytha memang tidak dekat dengan saudarinya itu, tapi ia tidak tahu bahwa akan seburuk ini walau hanya berbincang dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Twins [END]
FanfictionSunyi kembali menemaninya, menjaganya, bersamanya. memiliki banyak orang teman dan keluarga bukan berarti memiliki seorang yang bisa diajak bicara. Selalu menjadi peran pendamping didalam kisah saudara kembarnya membuatnya mengerti satu hal. Tidak...