Cerita ini hanya fiktif belaka. Seluruh kesamaan nama, alur, tempat, dan kejadian tidak berhubungan dengan kehidupan nyata dan murni imajinasi penulis.
〰️
Lytha berjalan dengan santai menyusuri lorong klinik, meneliti satu persatu ruangan serta dokter dan wali pasien yang berada di setiap sudut ruangan. Gadis itu kini berada dilantai ruang rawat klinik, menyusurinya sambil mengenakan baju rawat setelah pembicaraan emosional dirinya dengan paman Antony.
Kini Lytha sudah memutuskan untuk memulai pengobatan. Walaupun hari ini hanya akan ada pemeriksaan menyeluruh dan tidak langsung dirawat, tapi Antony bersyukur bahwa setidaknya gadis keras kepala itu mulai mau untuk diobati.
"Hai, Lytha. Sedang apa?"
Lytha mendongkakkan kepalanya kaget lalu tersenyum lebar saat melihat dokter Jasmine menyapanya. Wanita cantik yang bekerja di klinik tersebut terlihat sangat rapi dan ramah dengan jas dokter kebanggaannya itu.
"Kak Jasmine? Aku sedang menunggu pemeriksaan. Karena bosan dikamar, Jadi aku sedikit jalan-jalan."
Jasmine tersenyum mengangguk, ia dan beberapa orang dirumah sakit yang sering merawat gadis itu memang tahu mengenai penyakit Lytha. Jadi sudah tidak menjadi kebingungan baginya melihat Lytha berkeliaran dengan baju pasien.
Bukkk...
"Panggil 'dokter Jasmine'! Jangan memanggil Kakak sembarangan."
Antony datang seraya memukul kepala Lytha dengan Chart pasien yang dibawanya. Tidak terlalu kencang namun dapat membuat Lytha meringis linu karena serangan tiba-tiba.
Lytha mengusap-usap kepalanya sambil cemberut karena kesal dengan Antony yang selalu saja memperlakukannya seperti anak kecil dan memukulnya. Walaupun Ia tahu pukulan itu tidak pernah serius, tapi tetap saja kadang rasanya sakit.
"Aish, aku ini pasien. Mana ada dokter yang memukul pasiennya. Ini malpraktek namanya?!"
"Berhenti mengoceh bocah. Kau sendiri yang mulai mencari masalah?!"
"Kak Jasmine sendiri yang mengizinkan aku memanggilnya kakak. Ya 'kan kak?"
Lytha menoleh pada Jasmine meminta dukungan wanita itu dan dibalas anggukan serta senyuman kecil melihat pertengkaran yang sering terjadi pada dua orang tersebut.
"Jangan membelanya Jasmine. Ia semakin besar kepala nanti."
"APA?!"
"Sudah-sudah, berhenti bertengkar. Kau juga Antony, padahal sudah berumur tapi masih saja meladeni anak-anak. Mengalah sedikit saja tidak akan membuatmu bonyok tahu?!" Jasmine segera menengahi keributan itu yang membuat Lytha tersenyum lebar sambil memeletkan lidahnya sebagai tanda mengejek karena merasa diatas angin dengan ucapan Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Twins [END]
FanfictionSunyi kembali menemaninya, menjaganya, bersamanya. memiliki banyak orang teman dan keluarga bukan berarti memiliki seorang yang bisa diajak bicara. Selalu menjadi peran pendamping didalam kisah saudara kembarnya membuatnya mengerti satu hal. Tidak...