Sakura menghembuskan napas pelan. Kaki jenjangnya berhenti tepat didepan pintu bertuliskan nama Sasuke Uchiha, yang tak lain dan tak bukan adalah pemilik perusahaan ini.
Tok tok tok
"Masuk." Sakura membuka pintu dan memasuki ruangan setelah suara Sasuke terdengar untuk mempersilahkan masuk.
"Selamat pagi tuan." Sakura membungkukkan badannya untuk memberi kesan baik.
Kursi putar yang semula menghadap jendela berputar, dan terlihatlah sosok pemuda tampan yang duduk diatasnya.
Sakura sempat terpana beberapa detik, namun hal itu tak berlangsung lama karena wajah yang tengah menatapnya itu sangat tidak bersahabat.
"Kau orang yang di rekomendasikan oleh Sai?"
"Iya tuan."
"Temannya Sai juga?"
Sakura mengangguk dengan semangat. "Benar tuan, dia sahabat saya."
Sasuke melihat kearah Sakura, dia meneliti penampilan Sakura dari atas sampai bawah. "Haruno Sakura, benar?"
"Benar tuan Uchiha."
"Duduklah." titah Sasuke. Sakura pun segera duduk di kursi depan Sasuke.
"Ini CV saya tuan." Sakura menyerahkan map yang berisi tentang data-data dirinya.
"Aku tidak membutuhkan itu."
Sakura sedikit heran. "Kenapa tuan?" tanyanya.
"Karena aku tidak tertarik. Dan lagipula, kau sahabatnya Sai."
Jawaban Sasuke membuat Sakura mengangguk. "Baiklah tuan. Lalu, bagaimana anda menilai saya apakah pantas atau tidak untuk menjadi sekertaris anda?"
"Itu mudah, kita akan melakukan wawancara sebentar setelah ini, jika kau menjawab dengan benar, kau akan kuterima." jelas Sasuke.
Sakura mengangguk. "Baiklah tuan, saya siap diwawancarai."
"Santai saja, tidak usah gugup."
"Saya tidak gugup tuan. Hanya saja, wajah anda terlihat sedikit menyeramkan, itu yang membuat saya sedikit gugup." ujar Sakura dengan jujur dan tanpa berpikir.
"Menilai bos dengan tidak sopan, poin mu berkurang."
"Apa? Apakah sudah dimulai tuan?" tanya Sakura. Dan Sasuke hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban. "Oke, maafkan saya tuan."
"Berapa usiamu?"
"Dua puluh tiga."
"Apa warna rambutmu itu asli?"
"Tentu saja tuan, rambut ini berwarna pink sejak saya lahir."
"Apa tujuanmu melamar pekerjaan disini?"
"Hanya karena merasa bosan dengan pekerjaan saya yang sebelumnya, dan menambah pengalaman mungkin." jawab Sakura dengan riang tanpa beban.
"Apa? Hanya merasa bosan dengan pekerjaan sebelumnya?"
Sakura mengangguk. "Benar tuan."
Sasuke hanya menatap Sakura dengan pandangan datar, otaknya sedikit berpikir tentang perempuan bersurai pink didepannya ini. Mana ada orang yang diwawancarai menjawab dengan sejujur-jujurnya tanpa beban. Sangat langka. Dengan alasan Sakura, Sasuke berpikir jika Sakura sama saja dengan perempuan-perempuan yang sebelumnya. Mereka hanya ingin melamar pekerjaan menjadi sekertaris Sasuke, kerja tidak becus, selalu mencari perhatian Sasuke dengan memakai pakaian ketat serta memakai make up tebal, mengincar harta Sasuke, dan masih banyak lagi. Intinya, mereka semua tidak ada yang bekerja dengan benar dan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM LOVER
HumorSakura dengan segala kegilaannya. Berprofesi sebagai dokter muda tidak membuatnya sesibuk itu hingga dia merasa bosan dan ingin mencoba profesi lain. Dibantu oleh salah satu sahabatnya, Sakura berhasil menjadi sekertaris di perusahaan Uchiha. Lebih...