"Sasuke-Kun, kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?" tanya Sakura dengan kesal.
"Pertanyaan yang mana sayang?" tanya Sasuke dengan pelan. Pemuda itu fokus dengan laptop di pangkuannya. Padahal sudah dirumah, dan sekarang hampir pukul 11 malam, Sasuke tetap saja sibuk bekerja.
"Apakah aku mencintaimu? Tentu saja, aku sangat, sangat, sangat mencintaimu." lanjut Sasuke dengan pandangan yang tak beralih dari laptopnya.
Sakura yang mendengar itu semakin kesal, namun tak menyangkal jika wajahnya memerah karena salah tingkah.
"Sudahlah, aku sudah malas." sahut Sakura. Gadis itu menaiki tangga dengan kaki yang sengaja dihentak-hentakan sebagai bentuk kekesalan.
Sasuke yang melihat itu hanya tertawa pelan, lucu sekali tingkah gadisnya. Sasuke pun segera menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin dan menyusul Sakura di dalam kamar.
Saat memasuki kamar, Sasuke melihat Sakura yang berdiri didekat jendela, segera saja dia menghampiri kekasihnya.
"Kekasihku sedang merajuk hn?" Sasuke melingkarkan kedua tangannya pada pinggang ramping Sakura. Dia memeluk kekasihnya dari belakang dengan erat. Wajahnya ditelusupkan pada leher jenjang Sakura, hidungnya mengendus wangi tubuh Sakura yang menjadi candu baginya.
"Hentikan Sasuke-Kun." ujar Sakura saat tangan nakal Sasuke mulai merayap kedalam kaosnya.
Sasuke membalik badan Sakura hingga kini keduanya saling menatap satu sama lain. Tangan Sasuke masih setia melingkar dipinggang Sakura, pemuda itu mengeratkan lilitan nya hingga mereka berdua saling menempel.
"Kenapa sayang? Aku berbuat salah?" tanya Sasuke.
"Kau masih bertanya?" sahut Sakura.
Sasuke terkekeh. "Aku hanya berbincang ringan dengan paman dan bibimu, Cherry. Dan sebaiknya, kau tidak perlu tau karena itu bukan sesuatu yang penting."
Wajah Sakura semakin cemberut, dia hendak melepaskan diri dari Sasuke, namun pemuda itu tak membiarkannya. "Jika kau terus menunjukkan ekspresi seperti itu, aku akan menyerangmu."
Sakura memukul lengan kokoh Sasuke dengan tenaga dalam, bahkan pemuda itu sampai sedikit meringis karena pukulan kekasihnya. "Kau sangat menyebalkan Sasuke-Kun." ujar Sakura, kemudian menyandarkan kepalanya pada dada bidang Sasuke.
Sasuke mengecup berkali-kali pucuk kepala Sakura dengan sayang. "Thank you, Cherry. I love you."
Sakura terkikik geli. "I love you too." sahutnya, kemudian memberikan ciuman pada bibir Sasuke. Dengan senang hati Sasuke menerimanya dan juga memimpin permainan dari Sakura.
"Ayo tidur Cherry. Sekarang sudah larut malam." Sasuke menggendong Sakura ala bridal style, kemudian membaringkan kekasihnya dengan hati-hati dan penuh perhatian keatas kasur.
"Sudah tau begitu, kenapa kau masih sibuk bekerja terus?" sahut Sakura yang hanya dijawab gumaman seperti biasa oleh Sasuke.
Sasuke bergabung dengan Sakura diatas ranjang, dia memeluk Sakura dengan erat dan nyaman. "Ayo tidur." ujarnya sembari mencium bibir Sakura lagi.
"Oyasumi, Sasuke-Kun."
"Oyasumi, Cherry."
***
"Sasuke-Kun, aku akan berangkat." ujar Sakura pada Sasuke yang sedang merajuk didepan televisi.
Sakura terkekeh pelan. Gadis itu mendekati Sasuke, kemudian duduk di pangkuannya. "Kekasihku sedang merajuk rupanya." Sakura melayangkan ciuman pada bibir Sasuke, membuat Sasuke langsung menyambut ciuman Sakura dengan sedikit kasar sebagai bentuk pelampiasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM LOVER
HumorSakura dengan segala kegilaannya. Berprofesi sebagai dokter muda tidak membuatnya sesibuk itu hingga dia merasa bosan dan ingin mencoba profesi lain. Dibantu oleh salah satu sahabatnya, Sakura berhasil menjadi sekertaris di perusahaan Uchiha. Lebih...