"Paman! Kenapa paman membawa wanita pink itu kesini?!" tanya Itaru dengan panik saat melihat Sasuke dan Sakura memasuki apartemen, dengan Sakura yang membawa sebuah koper besar berwarna pink.
"Mulai sekarang, Sakura akan tinggal disini. Dia akan menjadi pembantu kita." Jawaban Sasuke membuat Sakura mendelik tak terima.
"Apa?! Dari banyaknya orang, kenapa harus wanita pink ini paman?" Itaru menatap Sakura dengan tatapan tajam, yang dibalas oleh Sakura dengan hal serupa.
"Hei bocah, aku tidak tinggal disini untuk menjadi pembantu." ujar Sakura.
"Lalu? Apa apartemen mu runtuh dan kau bangkrut?" tanya Itaru.
Hidung Sakura kembang kempis. "Sasuke, keponakanmu itu sangat, sangat, sangat menyebalkan. Bolehkah aku membunuhnya?"
Sasuke hanya mendengarkan perdebatan keduanya dengan malas. "Itaru, kembali ke kamar. Dan Sakura, bawa barang-barangmu ke kamarku." ujarnya dengan tegas. Ajaibnya, mereka berdua langsung menuruti perintah dari Sasuke.
Setelah Sakura menata semua barangnya dikamar Sasuke, dia pun turun kebawah menuju dapur. Dirinya akan mengecek isi kulkas Sasuke. Matanya melihat tak percaya dengan isi kulkas Sasuke. Hanya ada air mineral, minuman soda kaleng, 1 box tomat, dan 1 box strawberry. Sudah, hanya ada itu.
"Sasuke." panggil Sakura saat melihat Sasuke menuruni tangga. "Kenapa isi kulkasmu hanya ada ini?"
"Ada masalah?" tanya Sasuke.
"Tentu saja. Isi kulkasmu itu kurang lengkap, kurang sehat, dan kurang ramai." jawab Sakura.
"Hn. Kalau begitu lengkapi dan ramaikan isi kulkasku sesukamu."
Raut wajah Sakura berubah antusias. "Bolehkah?"
"Hn."
Jawaban Sasuke selalu menyebalkan, tapi tidak masalah, dia paham.
"Baiklah, kalau begitu, besok aku akan membeli bahan untuk isi kulkasmu."
"Hn."
Itaru menuruni tangga sambil membawa cutter dan kertas origami. Dia menghampiri Sasuke sambil melemparkan tatapan tajam kearah Sakura.
"Hei bocah, jangan bermain cutter, benda itu bisa melakukan hal buruk kepadamu." ujar Sakura yang tidak mendapatkan respon dari Itaru.
"Paman. Potongkan aku kertas origami ini menggunakan cutter. Untuk tugas sekolah." Itaru menyerahkan origami itu pada Sasuke.
"Baiklah, ayo kita ke sofa." ajak Sasuke, dan diikuti oleh Itaru.
"Hei, wanita pink, ambilkan aku strawberry." pinta Itaru.
"Kenapa harus aku?" tanya Sakura membantah.
"Kau kan menjadi pembantu disini." jawaban santai Itaru membuat hidung Sakura kembang kempis.
"Sakura, ambilkan Itaru strawberry." titah Sasuke. Sakura menghela nafas kasar, dia mengambil strawberry dengan malas. Sekarang dia menyesal karena telah melibatkan Sasuke dalam dramanya.
"Ini tuan muda Itaru yang menyebalkan." ujar Sakura setelah membawakan beberapa buah strawberry yang ditaruh piring.
"Ambilkan aku saos." pinta Itaru lagi.
"Untuk apa?" tanya Sakura.
"Ambilkan saja."
Sakura mendengus dengan kasar, dia berjalan menuju dapur dengan kaki yang dihentak-hentakkan keras.
Sasuke yang melihat itu hanya tersenyum tipis, gadis bersurai merah muda itu lucu. Sebenarnya, dia juga bingung dengan Itaru yang meminta saos pada Sakura, mau dibuat apa saos itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM LOVER
HumorSakura dengan segala kegilaannya. Berprofesi sebagai dokter muda tidak membuatnya sesibuk itu hingga dia merasa bosan dan ingin mencoba profesi lain. Dibantu oleh salah satu sahabatnya, Sakura berhasil menjadi sekertaris di perusahaan Uchiha. Lebih...