Sasuke meminta Sakura untuk membuka mata dan turun ketika mobil milik pemuda itu telah terparkir dengan nyaman di basement apartement.
"Sudah sampai?" Sakura membuka matanya. "Ini dimana?" tanyanya ketika merasa asing dengan tempat dia berada.
"Apartement ku. Hujannya semakin deras, lebih baik jika kita berteduh didalam apartement ku. Lagipula, aku tidak tahu alamat mu." ujar Sasuke menjawab pertanyaan Sakura.
Sakura menepuk pelan dahinya. "Kenapa tadi kau tidak bertanya Sasuke?" tanya Sakura. Raut wajah gadis itu tampak sudah membaik seperti semula. Membuat Sasuke kembali heran dengan semua tingkah Sakura.
"Hn." Lagi-lagi Sasuke hanya membalas dengan gumaman.
Sakura kembali mendengus sambil mengikuti Sasuke dari belakang.
Beberapa saat kemudian, keduanya telah berada didalam unit apartement milik Sasuke. Sakura sedikit kagum dengan interior di dalamnya. Terkesan sangat elegan. Dan juga, apartement pria itu tampak sangat rapi.
"PAMAN!" Suara Itaru menyambut kedatangan Sasuke dan Sakura. "Paman, kenapa paman mengajak wanita pink itu?" tanya Itaru dengan mata memicing kearah Sakura.
"Diluar hujan deras. Jadi, paman mengajak Sakura mampir, dan mungkin jika sampai nanti hujannya tak kunjung reda, Sakura akan menginap." jawab Sasuke menjelaskan.
Sakura yang mendengar penuturan Sasuke membulatkan matanya. "Apakah aku harus menginap?"
"Hn."
"Aku tidak membawa pakaian ganti." ujar Sakura.
"Aku tidak peduli." sahut Sasuke, kemudian pria itu berjalan menuju kamarnya dilantai atas.
"Hei Sasuke! Lalu aku memakai pakaian siapa? Haruskah aku telanjang? Dan juga, aku tidur dimana?" tanya Sakura dengan sedikit berteriak.
"Kau boleh telanjang, didalam kamarku tapi." sahut Sasuke dengan ringan.
"Dasar Mesum!" seru Sakura, dia sedikit malu. Apalagi, disitu ada Itaru.
"Kau bisa memakai pakaian Itaru, dan kau juga bisa tidur sekamar dengan Itaru." ujar Sasuke sembari berhenti di tengah-tengah tangga.
"TIDAKKK!" Sakura dan Itaru menyahut bersamaan. Mereka saling melemparkan tatapan tajam yang membuat Sasuke menaikkan alis.
"Kenapa?" tanya Sasuke.
"Aku tidak sudi berbagi apapun dengan wanita pink ini paman." ujar Itaru sambil menunjuk Sakura.
"Hei, aku juga tidak sudi dibagi oleh bocah menyebalkan sepertimu." sahut Sakura tak terima.
Sasuke menghela nafas malas. "Itaru, masuk kamar dan segera tidur. Sakura, tunggu dulu di situ, aku akan mandi terlebih dahulu." ujarnya tak terbantah, membuat Itaru dan Sakura langsung melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Sasuke.
Sasuke pun kembali melangkah menuju kamarnya, dia segera mandi dan berganti pakaian. Tak sampai dua puluh menit, Sasuke sudah keluar dari kamar sembari membawa handuk baru dan kaos miliknya yang berwarna putih. "Cepat mandi." titah Sasuke pada Sakura yang tengah selonjoran diatas sofa.
"Dikamar mandi mana aku harus mandi?" tanya Sakura. Sasuke pun menjawab jika dia bisa mandi di kamar mandi lantai bawah yang biasa digunakan untuk tamu.
Sakura berlalu menuju kamar mandi yang dimaksud Sasuke sembari membawa handuk dan kaos milik Sasuke. Kalau soal pakaian dalam sih, dia bisa memakainya lagi.
Hampir satu jam Sakura mandi, entah apa saja yang dilakukan gadis merah muda itu. Dia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan pada rambut dan memakai kaos putih polos milik Sasuke yang terlihat kebesaran di badan Sakura, bahkan sampai menutupi hotpants yang tengah dipakainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM LOVER
HumorSakura dengan segala kegilaannya. Berprofesi sebagai dokter muda tidak membuatnya sesibuk itu hingga dia merasa bosan dan ingin mencoba profesi lain. Dibantu oleh salah satu sahabatnya, Sakura berhasil menjadi sekertaris di perusahaan Uchiha. Lebih...