Bab 20

3K 538 221
                                    

"Jangan perdulikan! kau pergi saja ke kampus," ucap Mew pada Win dan Win hanya mengangguk lalu dia pergi keluar untuk menunggu bright.

"Kau juga Mew jangan di fikirkan omongan Max tadi, dia hanya pegawaimu kapan pun bisa kau pecat."

"Aku tidak memikirkan kata-kata dia, ayo kita pergi aku akan antar kau ke perusahaan."

Ketiganya tidak menghiraukan kekacauan yang baru saja terjadi namun Mew sedikit tersentil pasalnya Max tidak pernah meninggikan suara padanya, Max sudah bekerja di keluarga Jongceveevat selama 25 tahun,  Max adalah orang kepercayaan keluarga Jong dan saat tragedi pembantaian di keluarga Jong terjadi, Max sedang pergi menemui Mew di Amerika.

Setelah semuanya pergi, Max pun menjalankan rencananya untuk membawa Gulf dari rumah Mew.

"Kunci Mobil, baju tinggalkan! Kau juga tidak perlu bawa identitas atau surat-surat berharga, itu semua tidak akan terpakai."

"Tapi Paman, apa Paman yakin?"

"Tentu saja, memangnya kau mau hidup di tengah-tengan orang munafik  aku tidak terima kau di perlakukan tidak adil."

"Baiklah Paman, aku akan ikut dengan Paman."

"Bantu paman kemas barang-barang Paman ya."

Gulf mengangguk.

~2 jam kemudian~

Mereka selesai berkemas dan Max memasukan koper-koper ke dalam mobilnya di bantu oleh Gulf.

"Tuan, Tuan mau kemana?" Tanya salah satu Maid.

"Aku mau pulang Bi, mulai sekarang aku sudah tidak bekerja lagi dengan Mew, titip Mew ya Bi urus dia dengan baik."

"Hah! Tuan serius tapi Tuan Max sudah lama ikut keluarga ini, kenapa harus keluar."

"Memang Bibi tidak mau melihat aku menikah? Aku sudah cukup lama ikut keluarga Jongcheveevat sudah waktunya aku membebaskan hidupku dari pekerjaan ini."

"Begitu ya Tuan, ya sudah hati-hati ya Tuan, semoga Tuan lebih sukses di luar sana."

"Terima kasih Bi, ayo Gulf masuk."

"Loh, Tuan Gulf ikut juga?"

"Tuan Gulf sekalian aku antar ke kampus, mobilnya rusak."

"Baiklah hati-hati Tuan."

Maid menunggu mobil Max pergi, setelah itu dia menutup gerbang.

"Kita mau pergi kemana Paman?"

"Nanti juga kau tau."

~5 jam kemudian~

"Paman, apa masih jauh, aku lelah."

"Masih 3 jam lagi,"

"What 3 jam lagi, memangnya kita mau kemana?"

"Chang mai."

"Kenapa ke Chang Mai."

"Karena rumah Paman ada di sana, Paman memimpikan masa tua Paman di kota yang masih asri tidak tercemar oleh polusi, banyak pepohonan, kebun dan sawah, di sana dekat dengan pantai  Paman yakin kau pasti menyukainya."

"Sejak kapan Paman punya rumah di sana?"

"Paman bekerja dengan keluarga Jong bukan waktu yang sebentar, aset Paman di kumpulkan di orang tua Paman, dan Paman memang lahir di kota Chang Mai."

"Aku tidak tau itu semua."

"Jangankan Kau, Mew saja tidak tau Paman berasal dari mana, Paman hanya bekerja dengan Mew dan tidak pernah bercerita apapun tentang kehidupan pribadi Paman."

My Hero [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang