Bab 35

3.4K 477 54
                                    

"Dad, klinikku terlewat!"

Mew masih diam sambil melajukan mobilnya.

"Dad!"

Mew tidak perduli dia tetap diam.

"Mungkin Daddy mau kau antar aku juga."

"Tapi bagaimana kalau aku ada pasien pagi-pagi, mereka tidak mungkin harus menungguku."

"Siapa mereka sampai harus menunggumu, cuma aku yang boleh menunggumu."

"Aku dokter Dad!"

"Aku tidak bilang kau tukang kebun."

"Maksudku? Kerjaku melayani pasien, mereka butuh aku."

"Aku juga butuh kau, kau tidak perlu repot-repot kerja cukup layani aku sebagai suamimu."

"Harus bagaimana cara aku menjelaskannya pada Daddy, aku tidak akan pernah menikah, jika suatu saat aku berubah fikiran bukan Daddy yang akan aku pilih untuk menjadi pasanganmu."

Citt...!!!!

Mew menghentikan mobilnya secara mendadak lalu dia keluar dari dalam mobil.

"Dad, kau mau kemana?"

"Kejar Gulf, dia ngambek."

"Tidak akh, malu banget aku harus kejar dia, kau saja yang kejar."

"Tidak mau nanti aku di semprot, yang Daddy butuh itu kau bukan aku."

"Dah lah kita tinggal saja."

"Durhaka kau! Cepat jemput Daddy."

"Kau akan tertinggal pesawat, lebih baik aku antar kau ke bandara dulu nanti Daddy juga pulang."

"Ya sudah kalau begitu."

Gulf dan Win pergi kebandara tanpa khawatir sedikitpun pada mew.

Setelah mengantar Win ke bandara Gulf mengambil ponselnya, dia ingin menelepon Mew tapi dia lupa kalau dia dan Mew tidak pernah bertukar nomor telepon.

"Ya tuhan, bagaimana dengan Daddy? Tapi mungkin dia sudah pergi ke kantor, tidak mungkin juga Daddy keliaran di jalan."

Gulf membawa mobil Win pergi ke klinik.

Sampai akhirnya malampun tiba, Gulf harus pulang terlambat karena ada sedikit masalah di kliniknya, Gulf tidak langsung pulang ke rumah, dia harus mengantar mobil Win ke rumah Mew.

"Kenapa rumah Daddy gelap? Apa Daddy belum pulang?"

Gulf bingung harus bertanya pada siapa dan rupanya dia juga tidak memiliki nomor ponsel Win.

"Mungkin Daddy lembur, sudah lah nanti juga dia pulang."

Gulf meninggalkan mobilnya dihalaman rumah Mew namun kuncinya dia bawa pulang, Gulf tidak terlalu khawatir dia tau Mew bukan anak kecil kalaupun tersesat dia akan sewa hotel untuk tidur.

Ke esokan harinya sebelum pergi kerja, Gulf pergi ke rumah Mew untuk mengantar kunci mobil.

Ting..nong... Gulf menekan bel rumah Mew dan nunggu beberapa menit, tidak ada yang buka kan pintu rumahnya.

"Apa iya Daddy belum pulang?"

Gulf akhirnya pergi ke klinik dan mengabaikan Mew yang entah sudah pulang atau belum.

Sore, malam hingga jam 12 malam rumah Mew masih terlihat sama saja, gelap tidak ada yang menyalakan lampu di rumahnya.

Gulf keluar masuk menunggu lampu itu menyala, dia mulai panik karena dia tidak tau harus menghubungi Mew kemana.

My Hero [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang