Bab 31

3.2K 474 136
                                    

"Senang?"

"Tentu saja! Aku tau ini memang untukku kau pandai sekali mengira-ngira, aku rasa yang kau tau ukuranku yang dulu."

"Jangan banyak bicara lebih baik kita makan."

Mew menarik pinggang Gulf dan merapatkan tubuh Gulf pada tubuhnya.

"Sepertinya ada perasaan lain di sini," Mew meraih tangan Gulf agar menyentuh dadanya.

"Aku tidak pernah menyadari kalau perasaan yang aku punya untukmu lebih dari seorang Ayah dan Anak, aku baru menyadari saat kau tidak ada, ternyata kau lebih berharga di banding Tul yang aku bela, aku bahkan melupakannya dan sibuk mencarimu, jika dua orang dewasa yang ada di rumah ini benar orang tua kandungmu  aku akan melewati mereka untuk mendapatkanmu bahkan jika mereka berteriak  (langkahi dulu mayat kami jika kau ingin mengambil anakku), aku akan mengabulkan ke inginan mereka untuk mati."

"Mereka orang tuaku jika Daddy lupa, jika terjadi sesuatu pada mereka aku tidak akan memaafkan Daddy."

"Tapi bagaimana jika sesuatu itu terjadi padaku? Apa aku sama sekali tidak berarti untukmu?"

Hooaammmm....

"Aku ngantuk! Tapi sepertinya kita harus makan dulu."

"Gulf....?? Aku sedang bicara serius."

"Gurame krispi, sepertinya ini enak, biar aku suapi diam dan jangan banyak komplen takut berantakan seperti yang awal."

Mew sedikit kesal tapi dia mengikuti Gulf dan mereka makan bersama, saat Mew di suapi oleh Gulf, Mew tidak berhenti memandang wajah Gulf, setelah makan, mereka pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Lalu bagaimana aku mau tidur, sprainya harus di ganti dulu."

"Kita tidur di sana saja," tunjuk Mew pada sofa panjang yang ada di kamar Gulf.

"Kita? Memangnya Daddy tidak mau pulang."

"Ini sudah malam!"

"Lalu? Rumah Daddy hanya di sebrang sana."

"Ayolah Gulf, malam ini biarkan aku tidur di kamarmu."

"Daddy kan tau, sofanya kecil."

"Mudah saja!" Mew berbaring di sofa lalu meminta Gulf naik di atas tubuhnya.

"Tidak mau."

"Kau biasa melakukannya."

"Tapi itu dulu, waktu Daddy gemuk rasanya seperti tidur di atas kasur."

"Sekarang jauh lebih enak, ayo sini!" Mew menarik tangan Gulf agar naik ke atas tubuhnya, Gulfpun berbaring telungkup di atas tubuh Mew, Mew memeluk Gulf dengan sangat erat agar mereka tidak jatuh dari atas sofa.

"Dad?"

"Apa?

"Ada yang bergerak di bawah sana."

"Biarkan!"

"Tapi dia menyundul milikku."

"Sudah pasti, karena milikmu ada di atasnya."

"Dulu kita biasa tidur seperti ini, tapi tidak ada yang bergerak."

Gulf terdiam namun semakin lama dia merasa milik Mew semakin menantang dan semakin keras.

"Dad!"

"Sttt...jangan berisik!"

"Kau mesum, ih..minggir aku mau tidur sendiri saja."

"Et.. tidak bisa..kau harus tidur di sini bersamaku, kau lihat sendiri kan kasurnya kotor."

My Hero [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang