Bab 24

2.6K 502 113
                                    

Davikah terkejut namun kemudian dia bersikap biasa saja.

"Gulf ini buku yang kau butuhkan semoga bermanfaat untukmu."

"Terima kasih Miss."

"Jika ada pertanyaan kau bisa telepon atau chat aku."

"Iya Miss aku mengerti, kalau begitu aku permisi! Ayo Nek, Paman kita pulang."

Ketiga tamu itu berdiri dan Davikah mengantar ketiganya sampai pintu.

"Bagaimana Nek apa dia cantik?" Bisik Gulf di telinga Neneknya."

"Cantik, apa dia single?"

"Kalau itu aku tidak tau Nek!"

Gulf dan Neneknya masuk ke dalam mobil sementara Max diam di depan pintu, dia menoleh pada Davikah.

Davikah melihat Max tidak pergi dia lekas-lekas masuk dan menutup Pintu namun dengan cepat Max menahan pintunya.

"Pergilah!"

"Aku tidak menyangka bisa bertemu lagi denganmu."

"Aku yang tidak menyangka, aku berharap tidak akan pernah bertemu lagi denganmu."

"Kita harus bicara!"

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan masalah kita sudah selesai."

Sementara di dalam mobil Gulf dan Neneknya bingung melihat perdebatan Max dan Davikah.

"Keluar dulu, ayo kita bicara."

"Aku tidak mau bicara dengan Pria bajingan sepertimu."

"Aku sudah minta maaf kau yang tidak sabaran."

"Pergi Max, aku tidak mau bicara denganmu."

"Apa kau sudah memiliki keluarga?"

"Bukan urusanmu,"

"Aku belum menikah!"

"Aku tidak perduli."

"Dav,, dimana anak kita."

"Kita katamu, kau tidak menginginkan anak itu bukan!"

"Bukan tidak ingin, kau yang bawa dia pergi."

"Paman ada apa, kenapa kalian berdua bertengkar."

"Kenapa kau keluar, masuk lagi ke mobil."

"Paman kenapa bertengkar dengan Miss Davikah, ayo kita pulang! Malu Paman."

"Paman masih punya urusan dengan wanita ini."

"Urusan apa, kalian kan baru saja bertemu."

"Dav, cepat keluar!"

"Gulf, bawa Pria berengsek ini dari rumahku."

"Hah! Paman berengsek?"

"Bukan aku tapi wanita ini."

"Sembarangan, pergi kalian dari rumahku."

"Kita bicara dulu baru aku akan pergi dari sini."

"Miss, kalau menurutku lebih baik kalian bicara, aku memang tidak tau apa masalah kalian, tapi jika ada masa lalu yang belum selesai, selesaikan saja dulu, Miss juga mau Pamanku pergi dari sini bukan?"

Ada benarnya yang di ucapkan Gulf dan akhirnya mereka mendinginkan kepalanya lalu kembali ke dalam rumah, Gulf dan Mama Jesika siap mendengarkan dan menjadi penengah untuk Max dan juga Davikah.

"Kau sengaja mengikutiku sampai ke sini Bukan?"

"Aku tidak pernah tau kau tinggal di sini, orang Tuaku lahir di kota ini begitupun denganku, dan sekarang kita bertemu karena aku sudah tidak bekerja di bangkok."

My Hero [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang