𝑆𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑢

1.1K 118 6
                                    

Sepeninggalmu, aku enggan menjadi diriku yang dulu.

~Delta Aghata.


Saga menatap gerbang sekolah barunya itu, beberapa siswa tampak mengobrol santai sambil membawa buku-buku tebal di tangan mereka. Sekolah ini memang terkenal dengan kerapian dan kedisiplinan para siswanya, sangat bertolak belakang dengan sifat Saga.

Jangan sampai kamu buat masalah lagi!

Saga menghela napas pelan mengingat ucapan Ayah tadi pagi. Cowok itu memarkirkan motornya.

Dia memasuki area sekolah diiringi tatapan heran dari para siswa yang dilewatinya. Baju yang dikeluarkan dan dasi yang tidak dikenakan adalah pemandangan aneh bagi siswa yang ada disana.

Saga mengamati denah sekolah di mading cukup lama, sampai akhirnya seseorang menepuk bahunya dengan keras. Saga tersentak kaget lalu reflek menoleh ke arah cowok berambut klimis di sampingnya.

"Murid baru ya?"

Saga mengangguk pelan, "Iya."

"Pantesan ...."

"Kenapa?" Saga mengerutkan kening mendengar ucapan cowok itu.

Cowok itu menatap baju Saga dari atas sampai bawah, "Keliatan banget soalnya."

"Heh! Maksud lo apa!"

Mendengar nada suara Saga yang kian meninggi, cowok itu lekas menggeleng lalu tersenyum, "E-- ayo aku anter ke ruang kepsek," ucap cowok itu berusaha mengalihkan pembicaraan.

Saga mengikuti cowok itu sampai ke depan ruang kepala sekolah. Setelahnya cowok itu pamit lalu pergi dari hadapan Saga.

***

Setelah selesai melengkapi data di kantor. Wali kelas Saga mengajaknya langsung ke kelas untuk mengikuti pelajaran pertama.

Sepanjang koridor Saga melihat suasana kelas-kelas dari jendela, tak ada satupun siswa yang mengalihkan pandangan dari papan tulis. Ya sepertinya Saga akan cepat stress berada di sekolah ini.

"Nah, ini kelas kamu," ucap seorang wanita yang diikutinya sedari tadi. Wanita itu adalah wali kelasnya.

Pintu kelas terbuka, para siswa yang mengobrol santai kini kembali ke kursinya masing-masing, "Anak-anak sekalian, hari ini kita kedatangan teman baru. Nah Saga, ayo sapa teman-teman kamu!"

Saga mengangguk, dia mengedarkan pandangan menatap seisi kelas, semua murid tampak berpakaian rapi dengan atribut lengkap.

"Padahal udah kelas 12, tapi kok pindah?"

"Iya, aneh banget."

"Pasti kena kasus tuh!"

Bisikan-bisikan tak mengenakkan mulai terdengar. Saga hanya berdecak sebal. Mana ada seorang Saga peduli dengan omongan-omongan yang tak penting itu.

"Saya Sagara Biru Wilantara. Panggil saja Saga. Senang bertemu kalian," ucap Saga ogah-ogahan. Malas sekali jika harus berbicara panjang lebar di depan kelas.

Wali kelas Saga terdiam, menunggu ucapan Saga selanjutnya, "Sudah? Begitu saja?"

"Iya Bu."

Wali kelas itu menggeleng pelan lalu mengedarkan pandangan mencari bangku kosong untuk murid barunya itu.

"Ah, Saga kamu duduk sama Agatha ya?"

Seisi kelas tertegun lalu kompak memusatkan pandangan ke pojok kelas, tepatnya ke arah cewek berambut pendek yang tengah menulis sesuatu di bukunya. Saga hanya mengangguk pelan dan langsung beranjak menuju tempat cewek itu, mengabaikan tatapan aneh dari seisi kelas.

Welcome Home, Saga! [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang