𝑆𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡?

524 65 8
                                    

"Ayang! A...yang~~" panggil Rega di luar gerbang. Cowok itu berjinjit melihat pintu rumah pacarnya yang tertutup rapat.

"AYANGKUH! CINTAKUH!" panggilnya lagi tanpa henti. "WHERE ARE YOU BEB? AYO KITA PERGI MENUNTUT ILMU SAYANG~~"

Saga yang tengah berada di garasi berdecak sebal mendengar panggilan yang begitu menggelikan itu, dia membuka pintu gerbang dan menatap datar ke arah Rega.

Rega mematung melihat Saga yang kini berada di hadapannya, "Lah? Kok lo? Ngapain lo disini?"

Saga memutar malas bola matanya, cowok itu bersidekap menatap frustasi ke arah teman sekelasnya itu, "Gue yang harusnya nanya! Lo ngapain pagi-pagi teriak nggak jelas di depan rumah orang? Geli banget perut gue dengernya ..."

"Eleh! Suka-suka gue dong! Wong ini rumah pacar gue!"

"CK, ini rumah gue juga tong!"

Rega syok seketika, cowok itu reflek menutup mulut dengan kedua tangannya, "Lo tinggal berdua sama cewek gue? Wah lo bener-bener ya!"

"Ayang?"

Rega mengalihkan pandangannya ke Rinai yang baru saja datang, cewek itu menatap Saga dan Rega bergantian.

"Ayang? Bisa jelasin kenapa nih bocah ada di rumah ini? Jangan-jangan nih bocah, kakak tiri yang kamu ceritain itu?"

Rinai melirik Saga, cewek itu mengangguk pelan sambil tersenyum kecil. Rega mendekati Rinai dan menangkap kedua pipi cewek itu, "Kenapa kamu nggak bilang cintaku? Kenapa kamu nggak bilang kalo cowok aneh ini kakak tiri kamu?"

Saga mendadak mual melihat drama menggelikan di pagi hari itu, sungguh, dia sangat muak dengan sejoli yang kelewat bucin itu.

"Aku ... Takut Saga marah ...." ucap Rinai dengan pelan, dia takut Saga tidak mau orang lain tau kalau dia adalah adik tirinya, Rinai takut Saga tidak ingin orang lain tau kalau ayahnya menikah dengan mama cewek itu.

"Ngapain takut? Gue nggak gigit kok. Nggak masalah kalo semua orang tau lo adek gue," ucap Saga dengan nada datar. Walau begitu Rinai menarik senyum ketika mendengar ucapan Saga.

"Ayang kamu nggak perlu takut sama dia!  Ayang kuh ini kalo diapa-apain bilang ke aku ya? Aku bakal lindungin kamu cinta ...."

Rinai tertawa kecil, kedua tangannya terangkat mencubit pipi pacarnya, "Aaa ayang sweet banget deh! Jadi makin sayang kan...."

"Pergi! Pergi lo berdua! Sana belajar biar nggak bucin teros!" Saga melepas sepatunya lalu mengangkat benda itu.

"Ayang! Kabur ayang! Dedemit nya ngamok!" Rega menarik tangan Riani agar menjauh dari Saga.

Saga berdecak sebal lalu melempar sepatunya ke punggung Rega. Enak saja cowok itu mengatainya dedemit!

Saga menatap motor mereka yang semakin menjauh. Cowok itu tersenyum kecil menatap kedua pasangan itu. Mereka tau bagaimana mencintai yang sesungguhnya, terlepas dari semua sikap mereka yang alay.

***

Sepulang sekolah Saga, Aghata, Rinai dan Rega mampir di warung mi ayam sambil mengerjakan tugas kelompok yang akan dikumpulkan besok.

Saga yang kini sibuk di laptop sementara Rinai dan Rega yang suap-suapan. Aghata menatap Rinai dan Saga bergantian, "Ini ... Beneran kalian saudara tiri?"

Saga menghela napas pelan, "Harus gue umumin ke toa biar lo percaya? Gue udah bilang berapa kali tadi ... Riani adek gue ..."

Aghata mengangguk-angguk kecil, "Sempit banget ya dunia ... Eh tapi kok lo nggak bilang sih Ga ke gue?"

Welcome Home, Saga! [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang