7

1.6K 184 37
                                    

Turnamen persahabatan antar SMA sudah berjalan hingga semi final. Tim basket SMA Bintang putra dan putri berhasil hingga ke tahap ini dan besok adalah pertandingan penentuan masuk final.

Anggota tim semakin sering berlatih, begitu juga dengan Freen. Gadis itu benar-benar menggilai olahraga yang satu ini terlebih sejak Heru ikut mengantar Freen ikut pertandingan ilegal, paginya Heru mengubah taman belakang rumahnya menjadi lapangan basket.

Tentu saja hal itu membuat Freen senang. Dia tidak perlu pergi ke GOR jika ingin latihan.
Dia juga mengundang keempat temannya untuk latihan bersama membuat Becca otomatis jadi dekat dengan teman-teman Freen.

Pagi ini Freen menggunakan hari liburnya dengan bermain one on one melawan Heru.

Tanpa mereka sadari anak dan papa itu semakin dekat namun Freen tidak pernah bersikap seperti seorang anak ke orang tuanya.
Hubungan keduanya malah terlihat seperti sahabat. Freen yang masih suka mengancam jika keinginannya tidak dipenuhi Heru, pun juga Heru juga menggunakan pertandingan ilegal untuk mengancam Freen yang kadang membuat mereka kesal satu sama lain.

Heru merebut bola dari Freen ketika gadis itu lengah, mendribelnya menuju ring milik lawan dan melemparnya, masuk. Poin milik Heru bertambah.

Skill bermain Heru semakin membaik karena sering bermain melawan Freen.

Tanpa mereka rencanakan mereka seperti sudah menjadwalkan untuk selalu bertanding setiap hari libur.

Lain Freen dan Heru, Becca dan Karina juga memiliki kegiatan mereka masing-masing.
Pasangan ibu dan anak itu kini tengah sibuk membuat kue di dapur. Karina mengajari Becca cara membuat strawberry cake kesukaan Freen.

"Mixer-nya hati-hati pakai kecepatan sedang saja jangan sampai over mix karena nanti hasilnya beda." Dengan telaten Karina menjelaskan step by step.

Becca terlihat sangat gembira, kehadiran Karina dan Freen memang membawa banyak pengaruh di keluarga Heru.

Bibi Mar yang juga ikut membantu merasa terharu ketika melihat putri majikannya terlihat selalu gembira sejak kehadiran Karina dan Freen.

"Biar mama yang masukkan adonannya ke oven," ucap Karina. Dia menggunakan sarung tangan khusus lalu memasukkan adonan kue ke dalam oven.

"Istirahat dulu Nak, kamu pasti lelah," ucap Karina kepada Becca.

"Nggak kok Ma."

"Ma, Jo laper."

Karina dan Becca menoleh ke arah Freen yang tiba-tiba datang dengan muka penuh keringat.

"Udah kelar latihannya?"

"Emm."

"Mandi dulu sana, keringat gitu," usir Karina.

"Kenapa sih Ma, masih wangi ini," protes Freen.

"Jorok ih, mandi sana."

Bukannya segera pergi Freen malah dengan jahil memeluk mamanya sembari mengusap-usapkan wajahnya yang berpeluh ke baju mamanya membuat Karina harus menjewer telinga putrinya agar menghentikan aksinya.

Melihat kemesraan Freen dan mamanya masih membuat Becca iri. Diam-diam gadis itu mundur untuk memberi ruang untuk Freen dan mamanya.

"Ampun ma, ampun," ringis Jo sembari memegangi telinganya.

"Sana mandi dulu. Bandel banget sih."
Tak ingin mama lebih marah, Freen mengalah untuk pergi mandi.
***

      Mau kemana lagi Jo?" tanya Karina ketika Jo sudah rapi dan terlihat akan pergi.

"Mau nonton tim putra tanding Ma, di Senayan."

"Becca nggak ikut?"

"Kenapa harus ikut?"

SAFE & SOUND (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang