15

1.4K 132 8
                                    

       Seperti yang dikatakan Karina pagi ini wanita itu menunggu kedatangan Billy sebelum mengantar anak-anaknya ke sekolah.
Becca dari tadi duduk dengan gelisah, merasa tidak enak dengan Billy.

Begitu Billy datang, Karina mengundang Billy untuk masuk dulu dan tanpa curiga cowok itu mau-mau saja toh dari dulu Billy dan teman-teman Freen biasa datang dan  ikut makan di rumah ini. Mereka sudah dekat dengan mama Freen.

"Kamu sudah sarapan Bil?" tanya Karina mengawali pembicaraannya.

"Udah kok. Em tapi kalau ada kue boleh lah."

"Tante lagi nggak bikin kue di rumah. Besok biar Jo bawain kalau kamu mau."

"Mau. Kue buatan tante Karina emang ngangenin kayak anaknya," celetuk Billy yang membuat Becca terbatuk.

Freen tertawa, belum aja dapat ulti dari mama, pikirnya.

Karina menarik nafas.
"Tante dengar kamu pacaran ya sama Becca?" tanya Karina.

Billy tidak menjawab namun cowok itu langsung memasang senyum lebar penuh kebanggaan.

"Tante merestui nggak Billy sama Becca?" tanya Billy dengan tingkat kepercayaan diri setinggi tiang listrik.

"Tentu saja. Tante setuju, kamu anak yang baik," ucap Karina.

Sekarang giliran Freen yang terbatuk. Matanya melotot tidak terima mendengar pujian mamanya untuk Billy.

"Baik apaan kelakuan kayak kutil kuda begitu," celetuk Freen.

"Jo," Karina memperingati membuat Freen tak berani membuka mulut lagi.
Karina kembali menatap Billy yang sekarang semakin tambah narsis.

"Tapi tidak sekarang Bil. Tante tidak suka kalian berpacaran."

Kalimat Karina barusan membuat Billy melongo dan menyingkirkan semua kepercayaan diri Billy.

"Kalian masih sekolah, masih SMA rasanya tidak pantas untuk pacaran. Silakan pacaran kalau nanti sudah kerja, sudah dewasa dan bertanggung jawab tapi untuk sekarang tante benar-benar melarang kalian untuk pacaran jadi mulai saat ini tidak ada lagi yang namanya pacaran, kalian fokus dulu dengan sekolah." Karina menekan kalimat terakhir.

"Kamu paham Billy?" tanya Karina memastikan.

"Emm tante, Billy tiba-tiba laper boleh minta makan."

Freen memutar bola matanya. Ini anak kadal, bukannya takut malah ngelunjak.

Karina tidak tersinggung, wanita itu tersenyum maklum. Kelakuan Billy tidak jauh beda dengan Freen. Dia sudah terbiasa.
Karina mengambil piring lalu menyiapkannya untuk Billy.

"Makan yang banyak ya, dipaksa putus emang butuh banyak tenaga." Freen menepuk bahu Billy mengejek.

"Seneng lu bangsat," lirih Billy takut didengar Karina.

"Nah, makanlah." Karina meletakkan piring berisi makanan berat dihadapan Billy.

"Makasih tante," ucap Billy. Cowok itu langsung menyendok tanpa ragu.

"Mulai besok kamu nggak usah antar jemput Becca lagi ya Bill, biar tante yang anterin," ucap Karina.

Billy hanya mengangguk sambil fokus makan. Sepertinya cowok ini benar-benar kelaparan setelah dipaksa putus.

"Jo, awasin adek kamu ya kalau masih ngeyel pacaran kasih tahu mama," ucap Karina yang membuat Becca cemberut.

"Siap ma." Freen cekikikan merasa bahagia.

"Tante, Freen juga udah punya pacar," ucap Billy yang membuat Freen melotot siap mencekik leher Billy.

"Apaan, mana ada gue pacaran," serunya tidak terima.

SAFE & SOUND (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang