12

1.4K 172 35
                                    

    3 bulan berlalu setelah penangkapan Heru.
Pagi tadi adalah sidang keempat kasusnya dan masih menunggu sidang selanjutnya.

Pengacara keluarga Max bekerjasama dengan teman Heru bergerak cepat mengumpulkan bukti-bukti yang kuat sehingga status Heru kini menjadi saksi meski tetap ditahan hingga persidangan selesai.

Kondisi disekolah masih tetap sama meski sudah tidak sebrutal dulu, mungkin mereka sudah bosan meski begitu Freen tetap tidak membiarkan Becca kemana-mana seorang diri karena pembullyan yang dialami Becca sudah bukan lagi tentang anak kriminal melainkan karena hubungannya dengan Billy yang semakin terlihat manis. Becca sepertinya sudah mulai menerima Billy.

Gadis itu sudah tidak keberatan Billy mengantar jemputnya ke sekolah, bahkan keduanya kerap jalan bareng berdua.

Sementara Freen semakin sibuk dengan aktivitas basketnya di klub YS. Seperti janji Max, laki-laki itu berhasil meyakinkan pak Mario untuk tetap menerima Freen, terlebih status Heru sekarang sudah berubah.

Setiap malam Freen selalu mengikuti pertandingan ilegal secara diam-diam tanpa diketahui oleh mamanya. Hanya Becca yang tahu karena mustahil Freen akan lolos dari Becca karena mereka sekamar namun Freen meminta Becca untuk tutup mulut.

Awalnya Becca tidak setuju karena khawatir, bagaimana pun Freen anak cewek yang pergi tengah malem tapi dia lega karena ternyata Freen tidak pergi sendiri tapi selalu ditemani Billy, Dew dan Hengki.

Freen melakukan itu hanya untuk membantu keuangan mamanya. Dengan uang itu Freen bisa membayar separuh biaya sekolahnya dan uang jajannya dan juga Becca.

Freen keluar dari kamarnya karena tidak bisa tidur. Terbiasa tidur pagi membuatnya insomnia.
Malam ini Freen memang tidak ikut pertandingan malam karena sedikit tidak enak badan.

Dia melihat mamanya melamun di sofa ruang tamu.
Freen pergi ke dapur lalu membuat dua mangkok mie rebus.
Setelah jadi dia membawa mie itu ke ruang tamu dimana mamanya berada.

"Ma, temenin makan." Freen meletakkan dua mangkok tadi di meja.

"Kamu nggak tidur Jo," tanya mamanya terkejut.

"Laper, kebetulan lihat mama jadi Jo bikinin sekalian."

Freen meniup-niup mie yang mengepul sebelum memasukkannya ke mulut.

"Emmm mantab," desahnya.

Melihat tingkah laku putrinya, Karina akhirnya mengambil mangkok tadi lalu mulai menyeruput kuahnya.
Ibu dan anak itu tergelak tanpa alasan. Sepertinya mie rebus membuat mereka rilek.

"Gimana kasusnya om Heru?" tanya Freen.

"Doain cepat selesai ya Jo."

"Emm. Jo juga nggak tega lihat Becca yang kayaknya rindu banget sama papanya."

"Iya tapi papanya nggak ngizinin kita bawa Becca ketemu takut kenapa-kenapa."

"Ya udah biarin aja. Yang penting kita urusin anaknya dengan bener."

"Kamu kok ngomongnya gitu sih nak, Becca sama papa itu sekarang bagian dari keluarga kita, ngomongnya jangan kayak kita lagi dititipin anak orang ah."

"Emmm mantab." Freen tidak menanggapi membuat mamanya menggeleng.

"Gimana sekolah kalian?"

"Jo lagi persiapan turnamen nasional di YS."

"Mama nanya sekolah sayang bukan aktivitas basket kamu."

"Ma, boleh nggak Jo jadi pemain basket sampai nanti, Jo pengen jadi pemain timnas kalo perlu sampai jadi pemain profesional WNBA."

Karina menghela nafas. Sepertinya keinginan Freen dalam basket sangat kuat.

SAFE & SOUND (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang