Si laki - laki yang terikat di atas ranjang besi - Yugyeom - beberapa kali menatap penuh ketakutan pada Jungkook yang terlihat tengah mempersiapkan segala sesuatu di pinggir ranjang besi. Matanya yang sayu karena dipenuhi dengan airmata yang mengalir sedari tadi bisa melihat dengan jelas jika ada pisau dalam berbagai ukuran. Yang paling mengkhawatirkan justru pisau kecil yang dia tahu digunakan untuk operasi atau membedah tubuh manusia. Kecil namun paling tajam. Mulut Yugyeom yang masih ditutupi oleh lakban hitam tidak bisa mengeluarkan kata - kata apapun. Namun di situasi seperti ini memang kata apa yang bisa dikeluarkan.
Yugyeom hanya tidak menyangka jika hidupnya akan berakhir seperti ini. Apakah dia masih memiliki harapan untuk hidup?
@@@@@
Jungkook mengambil sebuah palu berukuran sedang, ia tersenyum lebar sambil mendekat pada Yugyeom, membuka lakban hitam yang sedari tadi menutup mulut Yugyeom. Seperti dugaan Jungkook begitu lakban dibuka, semua sumpah serapah dan caci maki untuknya keluar dari belah mulut Yugyeom.
Tangan Jungkook mengayun, bergerak memukul keras menggunakan palu di tangannya tepat pada bagian rahang Yugyeom. Sayangnya, pukulannya agak meleset sehingga dia tidak tepat mengenai bagian rahang, melainkan deretan gigi bagian depan milik Yugyeom yang kini hancur dan pada bagian gusi mengeluarkan darah yang cukup banyak. Jungkook tidak peduli, toh dia tidak akan membutuhkan bagian gigi ataupun dalam mulut.
Jungkook menghentikan aksinya sejenak, menikmati rintih kesakitan dan tangisan tertahan dari belah bibir Yugyeom. Begitu menyenangkan, semua suara rintihan dan kesakitan yang didengar oleh telinganya, benar - benar menyenangkan. Jungkook yang begitu menikmati rintih kesakitan sampai memejamkan mata, menikmati dengan sepenuhnya setiap rintih kesakitan dan pilu yang didengarnya dari Yugyeom.
Mata Jungkook terbuka saat ia tidak lagi mendengar suara rintihan. Tapi tidak masalah, dia tidak akan kekurangan akal untuk terus mendengar suara rintih kesakitan dari korbannya.
Jungkook menatap pada meja kecil yang berisi banyak senjata tajam. Ia memilih pisau yang agak besar kali ini. Jika di dapur, pisau ini yang sering digunakan untuk mengiris sayuran dengan ujung lancip. Jangan salah mengira, Jungkook paham jenis - jenis pisau dan apa kegunaannya bukan hanya untuk bersenang - senang seperti ini, tetapi karena memang Jungkook suka memasak. Pisau yang ada ditangannya ini cocok untuk aksinya saat ini. Sebelum melangkah memberikan Yugyeom permainan berikutnya, Jungkook menyempatkan diri mengambil handphonenya, menyalakan sebuah lagu rap singkat yang memang selalu menemaninya dalam setiap ritual yang dia lakukan.
Terlalu buruk, tapi ini terlalu manis
Terlalu buruk, tapi ini terlalu manis
Terlalu buruk, tapi ini terlalu manis
Terlalu buru, tapi ini terlalu manis
Terlalu jahat
Terlalu jahat
Ya, terlalu jahat
#Boy Meets Evil - Jhope BTS#
Dengan pisau tergenggam di tangannya, Jungkook mendekat kembali pada Yugyeom. Karena dua tangan Yugyeom yang terikat dengan sempurna, kaki juga terikat, maka sudah pasti Yugyeom tidak akan bisa melawan sama sekali. Jungkook tanpa rasa jijik sama sekali memasukkan tangan kirinya ke dalam rongga mulut Yugyeom sementara tangan kanannya yang memegang pisau segera menusuk tepat pada bagian gusi dibawah gigi yang rontok. Dengan senyuman penuh semangat, seakan tengah menemukan permainan menyenangkan yang lama menghilang, Jungkook mencukil satu per satu gigi depan milik Yugyeom yang tersisa.
Jungkook mengeluarkan tangan kirinya, menatap pada beberapa butir gigi yang berhasil dia dapatkan dari mulut Yugyeom. Ia menatap dengan senyuman lebar pada Yugyeom yang kembali mensumpah serapah padanya. Sumpah serapah yang keluar dari mulut Yugyeom sangat mengerikan didengar, kata - kata kotor yang sangat kotor keluar namun Jungkook justru tersenyum karena suara Yugyeom yang berubah lucu karena giginya menghilang dan mempengaruhi suara Yugyeom.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side - Season 1
FanficNamjoon (17 tahun), mendapat panggilan kerja sambilan untuk membersihkan salah satu unit di gedung paling mewah, mahal dan megah di negaranya. Namjoon yang sederhana dan bersyukur atas hidupnya, tidak berpikir macam - macam. hanya akan menjalani tug...