PART 3 : MAKAN MALAM

233 26 3
                                    

WARNING!!! JANGAN DIBACA SAMBIL MAKAN!!

Mata Namjoon berbinar, menatap pada piringnya yang penuh dengan dua potong daging steak yang dimasak medium rare, dengan warna coklat matang pada luarnya namun tetap memiliki warna kemerahan pucat pada bagian dagingnya. Saat Namjoon memencet daging dengan pisaunya, ia mendapatkan lemak yang mengalir keluar. 

“Ayo dimakan, aku buat banyak jangan takut kurang,” kata Jungkook yang mengisi piring Namjoon dengan kentang yang sudah ditumbuk, diberi lada dan beberapa bumbu tambahan sehingga menambah bau sedap. 

“Selamat makan,” kata Namjoon yang memasukkan suapan pertama daging kedalam mulutnya. Matanya melebar, dia benar - benar tidak menyangka jika Jungkook ahli memasak, daging yang ada di dalam mulutnya terasa lembut, mudah untuk dikunyah. Dan yang lebih penting, terasa gurih, enak sekali di dalam mulutnya. Namjoon mengiris kembali daging di piringnya dan memasukkan kembali kedalam mulut. 

“Enak kan, sudah kubilang aku ini memang pintar memasak,” kata Jungkook dengan senyuman penuh rasa bangga. 

“Cukup aneh ya melihat unit penthouse ini aku yakin kau adalah anak orang kaya,” kata Namjoon. 

“Justru karena aku anak orang kaya, aku bisa belajar memasak dengan koki hebat,” kata Jungkook. 

“Curang sekali,” cibir Namjoon, “Aku belajar dari keterpaksaan hidup.”

“Kalau boleh tahu ayah dan ibumu meninggal karena apa?” tanya Jungkook sambil menyuapkan satu suapan penuh kentang tumbuk, “Kalau kau keberatan menjawab, tidak usah dijawab.”

“Kecelakaan kerja. Begitu katanya, makanya aku dapat uang santunan yang besar,” kata Namjoon, “Aku simpan untuk biaya kuliahku. Nah untuk hidup sehari - hari aku kerja sambilan, dapat bantuan dari pemerintah juga.”

“Berapa sebulan bantuan dari pemerintah?” tanya Jungkook yang menjadi penasaran dengan kehidupan ‘miskin’ ala Namjoon. 

“Satu juta won,” Namjoon merasa firasat buruk akan dihina lagi oleh Jungkook melihat ekspresi laki - laki yang duduk disampingnya ini. Jungkook sampai mangap lebar mendengar kata satu juta. Namjoon yang masih tidak siap mendengar hinaan Jungkook karena dia miskin akhirnya menyuapi Jungkook dengan irisan daging yang agak besar. Biarlah Jungkook ini sibuk mengunyah daripada menghinanya. 

Namjoon mengaduk beberapa kali pada kentang di piringnya sebelum kemudian ia makan. 

“Satu juta itu cukup untuk hidup sebulan?” tanya Jungkook, “Maksudku.. kau bisa makan 3 kali sehari dengan uang satu juta per bulan?”

Namjoon yang tadinya khawatir akan dihina kini malah tertawa lirih mendengar ucapan Jungkook, “Bisa kok.. asal tidak makan makanan mewah seperti ini ya. Sebulan makan ayam paling hanya satu atau dua kali untuk berhemat.”

“Pantas saja kau kurus kering seperti ini,” kata Jungkook menggelengkan kepala prihatin melihat kondisi Namjoon. Tangannya meremas - remas lembut pada lengan Namjoon, “Aku nyaris tidak merasakan ada daging ditubuhmu.”

“Jangan menghina… aku masih memiliki daging ya,” kata Namjoon, “Kau kaget seperti itu, memangnya berapa uang saku yang kau dapat setiap bulan dari ayahmu?”

Namjoon bersiap terkejut juga sama seperti Jungkook yang tadi terkejut saat mengetahui uang santunan pemerintah. 

“Ayah tidak membatasi uang jajanku,” Jungkook bangkit berdiri, dia mengambil dompetnya yang diletakkan di atas nakas pada counter kitchen dan membawanya ke meja makan. Jungkook membuka dompetnya dan memperlihatkan beberapa kartu debit berwarna hitam dengan plat emas di bagian atas, “Kalau mau jajan ya tinggal memakai salah satu kartu ini. Ayah juga tidak pernah marah walaupun aku beli barang aneh - aneh.”

Dark Side - Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang