part 24 (honeymoon)

112 4 0
                                    

Kring! Kring!

Alarm pagi berbunyi dengan sangat nyaring. Dan membuat pasangan suami-istri yang sedang tertidur itupun mulai terganggu.

Dara yang pertama kali membuka matanya, dengan berat dan rasa kantuk yang masih menguasai perempuan itu.

Dara menguap sambil berusaha mengambil ponselnya di atas nakas, namun gerakannya sulit karna lengan besar suaminya yang memeluk pinggangnya dari belakang dengan erat.

"Ji, lepas dulu" ucapnya kesal pada suaminya.

"Coba saja kalo bisa" Jiyong terkekeh dengan mata masih terpejam sambil semakin mempererat pelukannya di pinggang mungil istrinya itu.

"Kwon jiyong! Aish!"

Jiyong membuka matanya lalu tertawa pelan. Ia mengecup sekilas punggung telanjang istrinya itu lalu melepas pelukannya.

"sudah jam 6 pagi" gumam dara sambil mematikan alarm di ponselnya. Lalu meletakannya kembali ke atas nakas.

"Good morning" sapa jiyong dengan suara serak khas bangun tidurnya. Dara menoleh, suaminya duduk menyandar sambil tersenyum manis dan tampak sangat seksi sekarang dengan tubuh topless bertatonya.

Deg!

Pipi dara memanas. Sejenak dia mengintip kedalam selimut berwarna putih yang dia pakai sekarang dengan jiyong, dan benar saja, mereka masih dalam kondisi bertelanjang tanpa sehelai benang pun di tubuh mereka berdua.

"Astaga!" Dara malu sekali sekarang. Dia sontak menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. "Yaaak" ia berteriak lalu kembali membukanya karna di dalam selimut pun dia semakin bisa melihat tubuh bagian bawah jiyong yang tanpa busana.

"Hahahahaha" jiyong tertawa dengan sangat kencang melihat dara yang terlihat sangat malu dengan kondisi mereka sekarang.

"Jangan tertawa jiyong!" Dara menutup wajahnya dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya menahan selimut untuk menutupi bagian dadanya.

"Kau lucu sekali, kau lupa? Kita sudah bercinta dengan sangat hebatnya semalam, sayang" goda jiyong sambil terkekeh dan memainkan alisnya.

Menggoda dara memang hal yang menyenangkan bagi jiyong sekarang.

Dara mendelik sambil mencubit lengan jiyong, dengan satu tangan yang tetap menahan selimutnya di dadanya agar tidak terlepas. Jiyong meringis sambil tetap tertawa.

"Kenapa masih ditutupi?" Jiyong menujuk ke arah dada dara. "Aku bahkan sudah merasakannya semalam, menciumnya, menjilatnya, menghis---" lanjut jiyong namun terpotong karna dara langsung menutup mulut pria itu dengan tangan mungilnya.

"Yak, jiyong hentikan pembicaraan ini. Aku malu sekali" dara merengek dengan muka yang memerah karna malu.

Sejenak bayangan dirinya dan jiyong bercinta semalam terlintas dibenaknya, saat dia mengerang ketika penyatuan tubuh mereka, saat akhirnya jiyong berhasil menembus kesucian dara, perempuan yang sangat ia cintai, istrinya.

Saat jiyong menciumi seluruh tubuh dara tadi malam saat mereka bercinta, tanpa terlewatkan sedikitpun. Mengingatnya membuat dara benar-benar malu!

Jiyong menyingkirkan tangan dara di mulutnya, lalu mengangkat tubuh ramping dara hingga berada diatas pangkuaanya lalu memeluk perempuan itu erat, sambil melilitkan selimut putih tersebut ke tubuh mereka berdua.

"Yaa" dara mendelik sambil berusaha melepaskan dirinya dari pelukan jiyong, namun tidak bisa, tenaga pria itu lebih besar darinya.

Dengan kulit dan kulit menempel sempat membuat jiyong mulai kembali berhasrat, namun ia tahan. Kali ini ia harus menahannya. Mereka baru saja berhubungan semalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang