Part 22 (Fight again?)

260 14 20
                                    


Anyeonghaeso,
Balik lagi dengan cerita ini,
Jangan lupa vote dan komennya,
Happy reading!

***

"Oppa, sampai jumpa besok di kantor." ucap Shin hye dengan senyum riangnya sambil memakai heels berwarna gold miliknya.

"Oh. Sampai jumpa besok." Jiyong mengangguk. "Tuan kim sudah ada di lobby kan?" tanya Jiyong memastikan sambil menyerahkan payung milik shin hye ketangan gadis itu.

Shin hye mengangguk, "Jangan khawatir, oppa. Kim ajushi sudah berada di Lobby sejak tadi."

"Sandara park-ssi, aku pamit." ucap Shin hye dengan gaya angkuhnya. Dara menganggukan kepalanya.

"Eii, dia lebih tua darimu. Panggil dengan sopan." tegur Jiyong. Shin hye cemberut.

"Arraseo! Aku pamit, unnie." ucap Shin hye malas.

"A--ah, ne. Hati-hati dijalan." ucap Dara dengan canggung.

"Hati-hati dijalan, Kabari aku kalau kau sudah sampai. Dan juga sampaikan salamku pada Abeoji." Bilang Jiyong.

Mengabari?

Abeoji?

Dara tertegun mendengarnya. Jiyong menyuruh gadis itu mengabarinya? Dan satu lagi, Sejak kapan Jiyong memanggil Mr. Park dengan sebutan Abeoji?

"Arraseo oppa. Bye!" ucap Shin hye lalu berjalan keluar pintu apartement.
Setelahnya, Jiyong mengunci pintu.

Dara berjalan menuju meja makan dan mulai membereskan mangkuk bekas ramyeon Shin hye tadi, lalu membawanya ke wastafel untuk dicuci.

"Aish, Bahkan dia tidak mencuci mangkuknya sendiri." ucap Jiyong kesal saat melihat Dara yang mencuci mangkuk tersebut.

"Harusnya kau tidak usah mencuci ini, biar aku saja besok yang mencucinya." bilang Jiyong.

Dara hanya terdiam sambil terus mencuci. Kedekatan Jiyong dan gadis itu sedikit mengganggunya. Benarkah hanya Sedikit? Dara tidak yakin.

"Kenapa diam saja hm? Aku bicara padamu, Baby." Bisik Jiyong sambil memeluk tubuh Dara dari belakang, sesekali mengecup bahu Dara.

"Aku tidak suka sesuatu yang berantakan seperti ini. Aku risih." Jawab Dara pelan sambil terus mencuci.

"Ah, rajin sekali calon istriku ini, aku lelaki yang beruntung sekali bukan?" goda Jiyong sambil mengecup pipi Dara berkali-kali. Dara tidak menanggapinya,

"Awas ji, kau menyulitkan aku." Dara melepaskan diri dari pelukan Jiyong, lalu berjalan menuju lemari makan, dan menyusun mangkuk disana.

"Ck, pelit sekali sih. Baru sebentar kita bermesraan." Jiyong menggerutu sebal.

Entah mengapa perasaan Dara berkecamuk saat ini, meskipun Ia tahu Jiyong hanya mencintainya. Namun tidak bisa menepis rasa penasaran atas hubungan antara Jiyong dan gadis bernama shin hye tersebut.

"Baby, kau mau mandi dulu atau langsung tidur? Kalau mau mandi, biar aku siapkan air hangatnya."

Dara tidak menjawab. Gadis itu sibuk mengelap meja makan sambil termenung.

"Dara? Kau mendengarku tidak?" Jiyong memegang lengan Dara. Sontak Dara menghentikan aktivitasnya. Ia mengerjapkan matanya.

"Huh? kau bilang apa tadi ji?"

Jiyong mengernyitkan dahinya. "Dari tadi kau terlihat tidak fokus. Kau sakit?" ucap Jiyong sembari memegang kening Dara.

"Aku? Aku baik-baik saja ji." Dara memaksakan senyum.

Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang