Part 4 (Honestly, I Love You)

217 21 7
                                    

Kwon Jiyong pov

Aku segera berlari keluar kelas hendak menyusul Dara. Aku melihat sosok Dara yang berlari kecil lalu berbelok menuju taman. Aku sedikit berlari untuk segera menyusulnya.

Aku tidak menyangka bahwa respon Dara akan seperti ini padaku. diluar dugaanku, ternyata Dara merasa Aku menjauhinya seharian ini.

Sesampainya di taman Aku melihat Dara duduk di kursi taman membelakangiku. Aku melangkahkan kakiku mendekat kearahnya yang sedang menangis sambil memejamkan matanya.

Aku berjongkok didepannya yang sepertinya belum menyadari kehadiranku. Aku memerhatikan wajah Dara yang basah karena airmata.

Dara memang selalu cantik dalam situasi apapun. 'The most beautiful girl I've ever found'. Rasa bersalah memenuhi diriku sekarang saat melihat dirinya menangis.

Aku memegang kedua tangan Dara yang sontak membuatnya membuka mata lalu menatapku kaget. setelah melihatku dia semakin mengeraskan tangisannya. Akupun menariknya kedalam pelukanku. 'cengeng sekali' batinku. Aku tersenyum simpul saat Dara semakin memelukku erat.

Setelah melepaskan pelukan kami, Aku segera duduk disampingnya lalu menghapus airmata di pipi putih Dara. "Aku minta maaf telah membuatmu menangis Dara" ujarku penuh penyesalan sambil memegang erat tangan Dara.

Lalu tanpa sadar Aku mengecup tangan Dara sekilas dengan lembut. Dara terlihat terkejut dengan perlakuanku barusan. dan dengan bodohnya lagi tanpa fikir panjang Aku kembali mengecup tangan Dara, kali ini lebih lama. Aku tidak bisa mengendalikan diriku lagi sekarang. Aku sudah mecoba, namun sulit. sangat sulit.

Aku memandangnya dengan lekat. berharap ia bisa tahu perasaanku padanya lewat mataku. Bukankah kata orang saat pria jatuh cinta semua terlihat dari matanya? apakah Dara tidak bisa melihat itu selama ini? pertanyaan itu melintas dalam benakku.

"Jiyong?? apalagi ini??" tanya Dara padaku. Aku tidak tahu harus menjawab apa. fikiranku terasa blank saat ini. Aku tidak mungkin mengatakan perasaanku padanya sekarang.

Bagaimana bila Dara menolak? atau benci padaku karena Aku telah melanggar janjiku padanya. 'untuk tidak menyukainya'. janji terbodoh yang pernah ku katakan pada Dara.

'berbohong lagi'. mungkin ini belum waktunya. Aku menghela nafas pelan mencoba membuang segala sesak yang bersarang dihatiku. Aku kembali harus berbohong. lagi.

"Bagaimana aktingku barusan?! Aku sudah mirip dengan pria-pria dalam Drama yang kau tonton dengan Bom tidak?!" ujarku dengan nada menggoda pada Dara. "Aish kau ini! tidak sama sekali. tidak mirip! Aktingmu buruk!" seru Dara sambil menarik kasar tangannya dari genggamanku.

Aku tertawa melihat Dara yang terlihat kesal padaku. "jadi jelaskan padaku sekarang, kenapa kau menghindariku seharian ini? kau marah padaku?" cecar Dara sambil bergeser mendekat kearahku.

Wajah kami benar-benar dekat saat ini. Sedikit saja kumajukan kepalaku, mungkin Aku bisa mencium dirinya. Aku menggeleng keras saat tiba-tiba ide kotor itu hinggap dikepalaku.

Dara memandangku dengan wajah penasaran menunggu jawaban dariku. mataku fokus pada bibir ceri Dara yang memang sejak tadi menarik perhatianku.

Rasanya Aku benar-benar ingin mencium bibir Dara saat ini juga. merasakan bagaimana rasanya bibir Dara. tidak jarang saat tertidur di bus pun Aku tergoda untuk menciumnya. namun Aku tidak serendah itu sampai harus mencuri ciuman seorang gadis saat tidur. bukan Kwon Jiyong sekali.

"Aku tidak marah padamu! Aku hanya sedikit stress menghadapi olimpiade minggu depan!" kataku bohong. lalu membuang padanganku dari Dara. kearah mana saja asal bukan wajahnya. karena Aku tidak sepenuhnya yakin bisa menahan untuk tidak menciumnya jika terus menatap wajahnya lebih lama.

Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang