"Kau boleh tidak memaafkan aku, Bahkan melupakan aku.. Dan sebanyak aku memikirkanmu, aku harap kau akan bahagia" - Sandara park.
"Sejauh manapun kau berlari, bila takdirmu bersamaku, kau akan kembali padaku, aku percaya itu." - Kwon Jiyong.
***
"Aku ingin pergi ke Jepang, maka dari itu aku ingin pamit pada kalian"
Suasana ruang tengah St.Bartolomeus mendadak hening akibat ucapan Dara barusan. Ny Jung, Bom, maupun Youngbae saling pandang dengan tatapan tidak mengerti, sementara Dara hanya menundukan kepalanya, kedua tangannya meremas ujung baju yang dikenakannya dengan kuat.
"Maksudmu, kau dan Jiyong akan jepang?" Tanya Ny.Jung penasaran.
"Anni, tidak dengan Jiyong" jawab Dara pelan, dengan kepala tetap menunduk kebawah.
"Lalu, ada acara apa sehingga kau pergi ke jepang?" Kali ini Bom menyuarakan isi fikirannya dengan bertanya pada Dara.
"Apa Jiyong tahu?" Youngbae menimpali.
"Aku, ingin mengakhiri semuanya dengan Jiyong"
Dara mendongakan kepalanya, menatap bergantian ketiga orang yang memandang penuh keterkejutan akibat pernyataan gilanya barusan.
"Dara jangan gila" Bom menggeleng pelan, ia terlalu terkejut dengan pernyataan Dara, ia tahu jelas Jiyong dan Dara saling mencintai. Maka mendengar ini membuatnya sangat Syok. Ia tahu, ada sesuatu yang disembunyikan oleh Dara, Bom bisa merasakannya.
"Ada masalah apa kau dengan Jiyong? Kau ke jepang dengan siapa? Keluargamu??" Selidik Youngbae tidak sabaran,
"Dara, bagaimana dengan Jiyong? Jangan Dara! Eommoni mohon padamu, hanya kau yang Jiyong miliki, kau segalanya bagi Jiyong kami" Eommoni memohon, gurat kekhawatiran terpancar jelas di wajahnya yang sudah tidak muda tersebut.
Dara memejamkan matanya erat mendengar pertanyaan beruntun barusan membuat hatinya kembali terasa sakit dan penuh penyesalan,
Sesaat kemudian pintu St. Bartolomeus terbuka, sontak mereka semua menoleh dan melihat Jiyong berjalan kecil kearah mereka dengan cengiran khasnya.
"Sedang bicara apa kalian semua, serius sekali. Membicarakan aku ya?" kekeh Jiyong saat sampai ruang tengah, ia mengecup puncak kepala Dara kemudian duduk disebelah gadisnya.
"Babe, apa yang mau dibicarakan? Kau bilang tadi ada yang ingin kau katakan hum?"
Jiyong bertanya sambil merapihkan rambut Dara yang sedikit berantakan, saat ia sedang bekerja di kantor Tn.Park, Dara mengiriminya pesan untuk segera ke St.Bartolomeus karna ada hal penting yang ingin ia sampaikan, maka dari itu Jiyong segera bergegas kemari setelah mengerjakan pekerjaan paruh waktunya.
"Aku ingin pamit ke jepang, ji" ucap Dara pelan sambil merunduk, ia berusaha keras untuk menahan airmatanya saat ini, ia tidak boleh menangis, bukankah saat ini ia sedang membuat skenario seakan ia gadis jahat yang mencampakan kekasihnya? Ia ingin Jiyong membencinya dan melepasnya pergi.
"Ke jepang? Acara apa? Kau tidak bilang padaku kemarin-kemarin?" ucap Jiyong bingung. Dara menoleh, menatap Jiyong tepat di manik mata pria tersebut. Memperhatikan wajah Jiyong dengan lekat, wajah yang nanti pastinya akan amat ia rindukan setengah mati.
"Ji, aku ingin kita berakhir. Maafkan aku. Dan, terimakasih untuk semua yang indah yang pernah kita lalui bersama" ungkap Dara pelan, ada rasa sakit yang luar biasa saat mengatakannya.
"Apalagi ini? Kau mengerjai aku? Ayolah, aku tidak akan tertipu, Dara"
Jiyong terkekeh pelan lalu mengedarkan pandangannya kearah yang lain, ia mengernyitkan keningnya saat melihat Eommoni menyeka airmata sambil memalingkan wajah, begitu pula raut Bom dan Youngbae yang seakan menatapnya dengan.. iba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me after You
FanfictionJiyong dan Sandara bertemu dan hidup bersama di salah satu panti asuhan terletak di kota Seoul. Memiliki kisah hidup yang hampir sama membuat keduanya terikat dan saling menyayangi. Tahun berganti tahun, semakin beranjak dewasa keduanya semakin ada...