Part 2 (The one and only)

317 33 7
                                    

"Dara, bangun.. sudah hampir sampai" ujar Jiyong sambil menepuk lembut pipi Dara bermaksud membangunkan gadis tersebut.

"Hm? sudah hampir sampai ya?" Dara mengerjapkan matanya sambil menegakan tubuhnya dan melepas tangannya yang sedari tadi mengapit lengan Jiyong. lalu menutup mulutnya sambil menguap pelan.

Jiyong memandangi Dara dengan lekat sehingga membuat yang ditatap merasa risih. "ada apa sih ji? ada yang salah pada wajahku?" tanya Dara seraya memegang kedua pipinya.

"Ada belek dimatamu. jorok sekali ckck" jawab Jiyong dengan wajah serius sambil menunjuk wajah Dara.

"Hah?! benarkah?! aish memalukan!" seru Dara panik dengan wajah memerah dan segera mengeluarkan ponsel dari tas nya lalu bercermin.

"Tidak ada kok! aish Jiyong kau benar-benar!" sengit Dara sambil menatap Jiyong yang sudah menahan tawanya sejak tadi.

"hahaha kau lucu sekali saat panik!" Jiyong tertawa sangat keras hingga membuat dua sahabatnya Youngbae dan Park Bom menoleh kebelakang.

"Yak berisik sekali kau Jiyong! orang- orang memperhatikan kalian tahu!" omel Bom tertahan sambil melirik kearah Jiyong dan Dara bergantian.

"Ada apa ji?" tanya Youngbae penasaran. "biasa, hanya menganggu gadis disampingku ini" jawab Jiyong santai sambil melirik Dara yang memandangnya jengah. "iya kan Babe?" goda Jiyong. Dara yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas.

Tidak lama kemudian, bus mereka pun berhenti di halte dekat sekolah. sebagian penumpang sudah turun diikuti oleh Bom dan Youngbae.

"Sudah sampai! minggir aku mau turun! duduk denganmu selalu saja jadi pusat tontonan orang lain. Sangat memalukan!" omel Dara sembari berjalan melewati Jiyong yang masih duduk sambil terkikik pelan. lalu Jiyong ikut berdiri dan berjalan turun dibelakang Dara.

Jiyong hampir setiap hari menggoda Dara. meski demikian, Dara tahu sekali bahwa Jiyong sangatlah peduli kepadanya.

Jiyong hampir tidak pernah menolak saat diminta bantuan oleh Dara, Jiyong tidak pernah kasar padanya, Jiyong tidak pernah membentaknya, dan Jiyong selalu menjaga Dara.

Bahkan, saat Dara dirawat di rumah sakit karena sakit demam waktu pertama kali masuk sekolah menengah atas, Jiyong orang yang paling cemas dan sangat merawat Dara.

Jiyong mengabulkan apapun yang Dara minta padanya, Dara benar-benar merasa seperti ratu. Dara kadang geli saat mengingatnya. dan Dara sangat beruntung memiliki sahabat seperti Jiyong dalam hidupnya. sangat beruntung.

***

Sandara pov

Kami berempat berjalan melewati gerbang seoul secondary school sambil sesekali tertawa dengan candaan konyol Jiyong.

Saking konyol dan lucunya Jiyong membuat Bom harus beberapa kali melayangkan pukulan padanya sambil tertawa keras.

Aku dan Youngbae hanya bisa tertawa melihat Jiyong yang kesakitan terkena pukulan Bom. Bom memang kadang memukul saat tidak tahan terhadap cerita lucu yang Jiyong buat.

"Aish Bom! sakit sekali!" ringis Jiyong sambil menghindar dari pukulan Bom.

"Kau ini seperti petinju saja Bom. jangan begitu, tidak baik" ujar youngbae menggelengkan kepalanya pelan sambil terkekeh. Youngbae memang sangat dewasa dan bijak. berbanding sekali dengan Jiyong.

"Hahahaha lagian kau Jiyong! ahh aku tidak kuat lagi. stop bercandanya" kata Bom sambil mengelap sudut matanya yang berair. kami tertawa serempak melihat Bom yang saking gelinya sampai mengeluarkan airmata.

Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang