Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Hai semuanya! Ini cerita kedua aku setelah My Happiness. Kali ini aku mengangkat cerita Christy dan Chika. Mungkin untuk cerita kali ini pun tidak akan di buat terlalu panjang.
Aku mohon maaf jika cerita terlihat aneh atau absurd. Karena aku pun masih belajar menulis dengan baik dan benar. Semoga kalian suka ya.
.
.
.
.
.
Selamat membacaANGELINA CHRISTY NATIO menatap kosong undangan pernikahan yang ia pegang. Nama wanita yang ia cintai tertera disana bersanding dengan orang lain, bukan dirinya.
Sudah hampir 11 tahun lamanya Christy memendam perasaannya kepada Yessica Tamara atau kerap disapa Chika, selaku kakak dari temannya -Adel- sedari ia duduk di bangku SMA.
Kisah itu bermula saat Christy yang tidak sengaja menabrak Chika yang sedang berbincang dengan temannya. Air yang berada di tangan Christy tumpah mengenai rok Chika. Namun alih-alih marah, Chika malah meminta maaf kepada Christy karena ia merasa ia lah yang bersalah tidak fokus saat berjalan. Semenjak saat itu mulai menaruh rasa pada Chika.
Dan sekarang kenyataan menamparnya dan memaksanya untuk sadar bahwa Chika tidak mungkin dapat ia miliki. Lantas bagaimana ia mengakhiri cinta sepihak ini?
Christy menghela napas panjang, ia meletakkan kepala di meja belajar yang ada di hadapannya. Ia merasa pusing dengan pikiran yang berbicara memenuhi seluruh kepala dengan argumen-argumen yang sama sekali tidak ia pahami.
Pintu kamar Christy terbuka menampilkan sang kakak Azizi Asadel Natio atau Zee yang beda satu tahun dengannya itu. "Apa kau baik-baik saja?" Tanya Zee berjalan mendekat kepada sang adik.
"Tidak" jawab singkat Christy dengan suara bergetar. Ia sudah berusaha menahan tangis agar tidak pecah namun begitu ia mendengar suara Zee pertahanannya runtuh.
Zee tau dari awal bahwa Christy menyukai Chika. Bahkan Adel, adik Chika pun mengetahuinya. Tapi Christy sendirilah yang memilih untuk mencintai Chika dalam diam dengan alasan takut membuat Chika merasa tidak nyaman dan berakhir membencinya.
Zee mendekat dan mengelus punggung Christy yang bergetar karena menangis. Ia pun ikut bersedih melihat kondisi adiknya ini. "Aku rasa kamu tidak perlu hadir saat acara pernikahan itu. Cukup aku, bunda dan papa saja yang datang"
Christy menghapus air mata dengan tangan. Ia kembali mengalihkan pandangan pada undangan yang terletak dihadapannya.
Setelah lelah memikirkan banyak hal Christy menghela napas panjang kemudian berkata "Sepertinya aku harus menghadiri acara itu untuk melihatnya terakhir kali. Aku takut menyesal untuk kedua kalinya jika tidak hadir"
Zee menggangguk sembari berjalan menjauhi Christy dan duduk di pinggiran kasur menatap sang adik yang sudah lebih tenang.
"Jangan memaksakan diri. Aku tau itu bukan keputusan yang tepat. Bisa saja itu malah menambah luka untuk mu" ucap Zee.
"Eh, kamu mengkhawatirkan ku?" Goda Christy. Karena biasanya sang kakak suka sekali mengganggunya. Jarang sekali mereka terlihat akur, hanya di beberapa kesempatan saja. Bahkan kedua orang tua mereka pun menyerah saat melihat kelakuan mereka.
Zee memutar bola mata malas melihat kelakuan sang adik. Christy tertawa lalu ia diam sejenak, menarik napas dan berkata, "Entah itu memberikan ku luka yang semakin dalam, tapi aku tetap ingin melihat kak Chika untuk terakhir kali. Aku ingin melihat senyum bahagia di wajahnya. Setelah itu aku akan mulai menata hati kembali"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY TO YOU (END)
FanfictionChristy sangat bahagia karena menikah dengan Chika walaupun pernikahan ini terjadi secara tidak sengaja. Chika menganggap pernikahannya dengan Christy tidak pernah terjadi. Bayangan mantan kekasih masih selalu bersamanya. Apa yang harus Christy lak...