CH 8

7.6K 549 49
                                    

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Aku mohon maaf jika cerita terlihat aneh atau absurd. Karena aku pun masih belajar menulis dengan baik dan benar. Semoga kalian suka ya.

.
.
.
.
.
Selamat membaca

Chika berbaring di kasur miliknya, pembicaraan yang ia lakukan dengan Adel tadi terus saja terlintas di kepalanya.

Tak lama terdengar suara pintu yang terbuka, ia melihat Christy berdiri disana dengan kruk sebagai penyanggah.

Chika berjalan mendekati Christy, "kamu perlu sesuatu?" Tanya Chika.

"Malam ini aku ingin tidur bersama mu, boleh?" Tanya Christy dengan suara yang sangat pelan.

Chika tersenyum melihat Christy  menunduk menyembunyikan wajahnya, ia tau wanita di hadapannya ini sedang menahan malu. "Tentu saja, ayo sini."

Chika membantu Christy untuk berbaring di kasur miliknya, setelahnya ia pun ikut berbaring di sebelah Christy. Cukup lama mereka terdiam, karena ini pertama kalinya mereka tidur bersama.

"Aku minta maaf karena perkataan ku kemarin membuatmu seperti ini." Ujar Chika membuka suara.

Christy tertawa pelan, "Tidak perlu minta maaf semuanya sudah terjadi. Aku sedikit bersyukur karena kejadian tersebut aku jadi bisa tidur bersama mu saat ini." Canda Christy. Tapi terdengar menyedihkan di telinga Chika. Sebesar itukah rasa sayang Christy terhadapnya? Bahkan ia tidak marah atau menyalahkan Chika karena hal tersebut.

"Apa hubungan kita harus berakhir seperti ini? Aku bisa menunggu satu atau dua tahun lagi agar kamu mencintai ku." Christy menatap wajah Chika yang berada didampingnya.

Chika berbalik menatap Christy, ia mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi Christy. "Sebaiknya kita tidur, ya? Sudah malam." Ujar Chika terus saja mengelus pipi Christy.

Christy bangun dari tidurnya, "Aku tidur di kamar ku saja." Ujarnya lalu pergi kekamarnya walaupun sedikit kesusahan. Ia terduduk di lantai sesampainya di kamar, dada nya sesak air mata yang ia tahan sejak tadi mulai mengalir di pipinya. "Sesakit ini kah mencintaimu?" Ujar nya di sela tangis.

Chika tidak menahan kepergian Christy karena ia pun bingung dengan perasaannya saat ini. Ia menyayangi Christy tapi ia juga ingin bersama Daniel.

~~~~~

"TOY!" Christy yang duduk di ruang tamu di kejutkan dengan suara teriakan Zee dan Adel.

"Kebiasaan deh kalian kalau datang ribut." Kesal Chrsity.

"Sendirian aja dirumah?" Tanya Adel melihat sekeliling berharap menemukan sang kakak, Chika.

"Iya, kak Chika pamit pergi tadi." Ucap Christy tak acuh.

"Hai Christy." Terdengar suara seorang wanita yang menghampiri mereka.

"Muthe?" Christy terkejut melihat siapa yang datang. Muthe teman kuliahnya dan termasuk teman Zee dan Adel. Sebenarnya ia kenal Muthe karena Zee.

"Bagaimana keadaan kamu?" Tanya Muthe yang duduk di samping Christy.

"Sudah lebih baik. Kamu kenapa gak bilang mau kesini?"

"Aku di ajak Zee sama Adel."

Christy menatap Zee dan Adel dengan penuh tanya, Adel yang di tatap hanya memberikan kode bahwa ia tidak tau apa-apa. Pasalnya, Muthe ini dulu pernah menyukai Christy namun karena kesetiaannya terhadap Chika, ia menolak Muthe dan memilih untuk menjadikannya sebagai teman saja.

SOMEBODY TO YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang