CH 11

8.9K 530 1
                                        

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Aku mohon maaf jika cerita terlihat aneh atau absurd. Karena aku pun masih belajar menulis dengan baik dan benar. Semoga kalian suka ya.

.
.
.
.
.
Selamat membaca

Chika menatap langit-langit kamar, air mata terus saja mengalir membasahi kedua pipi. Terlihat tisu dan juga barang-barang yang berserakan di lantai kamar miliknya.

Rasanya sesak sekali mengingat kejadian tadi malam, tapi lebih sakit lagi melihat Christy yang memilih pergi meninggalkannya.

Chika menggerutu karena air matanya tak kunjung berhenti padahal ia sudah menangis dari semalam. Ia berdiri menatap keadaannya yang berantakan di depan cermin. Helaan napas berkali-kali ia keluar dari bibir pinknya.

Ia berjalan kekamar mandi kemudian membasuh wajah yang terlihat bengkak karena kelamaan menangis.

Pelan-pelan ia mulai membersihkan kamarnya yang seperti kapal pecah. Membuang semua tisu-tisu lalu menata kembali alat kosmetik yang berserakan di lantai ke meja rias.

Setelah kamarnya kembali rapi ia keluar dari kamar menuju dapur dan mulai menghidupkan kompor memasukkan sebutir telur dan juga sosis.

Chika menatap sekeliling sambil menunggu keduanya matang. Bayangan Christy yang duduk di meja makan sambil menunggunya masak berputar seperti sebuah film di hadapannya. Ia sedikit tersenyum mengingat Christy yang akan memeluknya dari belakang dan mengganggu kegiatannya memasak.

Chika tersadar dari lamunannya, ia segera mematikan kompor lalu mengangkat telur dan sosis yang hampir gosong kemudian meletakkannya di piring. Napsu makannya sudah hilang tapi ia tidak tega membiarkan perutnya kelaparan, dengan setengah hati Chika melahap makanan tersebut.

Setelahnya ia berjalan keruang keluarga, mendaratkan bokongnya di sofa hendak menonton tv namun bayangannya bersama Christy terus saja terlintas, bahkan harumnya tubuh Christy masih dapat ia cium di setiap sudut rumah.

Chika sadar banyak hal yang telah ia lakukan bersama Christy walau baru beberapa bulan mereka menikah.

Meskipun ia sering keluar dengan Daniel tapi rasanya beda saat ia bersama Christy.

Christy dapat membuatnya merasa aman dan juga nyaman. Sayangnya ia hanya telat menyadari perasaan itu. Kini semuanya sudah hilang, Christy tidak akan kembali padanya dan ia memutuskan untuk meninggalkan rumah ini karena tidak sanggup menahan semua kenangan yang ada.

Chika berjalan lunglai kekamarnya, mengambil koper dan memasukkan semua baju miliknya lalu menelpon sang mama untuk segera menjemputnya.

~~~~~

"Berhenti Toy." Pinta Adel pusing melihat Christy yang berjalan kesana kemari di hadapan nya saat ini.

Keduanya kini berada di apartement milik Adel. Christy tidak ingin pulang kerumah orang tuanya jadi ia minta untuk tinggal disini saja berhubung sang kakak -Zee- sedang berbulan madu bersama istrinya, jadi tak mungkin bagi nya untuk tinggal di rumah sang kakak.

"Apa kak Chika baik-baik saja?" Tanya Christy duduk di samping Adel.

"Saat ini ia berada di villa, kata mama ia terlihat sangat berantakan."

Christy menatap tajam Adel yang ada di sebelahnya, "Sudah ku katakan sebelumnya rencana ini sangat buruk. Mengapa juga papa menyetujuinya?" Kesal Christy.

SOMEBODY TO YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang