Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Aku mohon maaf jika cerita terlihat aneh atau absurd. Karena aku pun masih belajar menulis dengan baik dan benar. Semoga kalian suka ya.
.
.
.
.
.
Selamat membacaChika dan Christy hari ini pindah ke sebuah rumah yang diberikan oleh Sean sebagai hadiah pernikahan. Selama perjalanan menuju rumah tersebut Chika lebih banyak diam. Christy yang duduk di kursi kemudi sesekali melirik ke arah Chika. Chika tau itu, namun ia memilih untuk tidak peduli.
Entah bagaimana Chika merasa benci dengan keberadaan Christy. Ia tau Christy tidak bersalah tapi ia butuh seseorang untuk melampiaskan kemarahannya dan orang itu adalah Christy karena saat ini hanya Christy yang bersama dengannya.
Chika masuk terlebih dahulu kedalam rumah mereka disusul oleh Christy yang kesusahan membawa koper miliknya dan juga Chika.
Rumah dengan desain minimalis memiliki 2 lantai dengan warna yang di dominasi hitam dan putih yang menghiasi seluruh dinding dan juga prabotan didalamnya. Terdapat 3 kamar, 2 kamar berada di lantai atas sedangkan yang satu berada di lantai bawah. Lalu juga terdapat ruang tamu yang luas tergabung dengan dapur. Tak lupa pula kolam ikan dan taman kecil yang berada di belakang rumah.
Chika yang sudah berada di dalam rumah menatap Christy yang baru saja masuk, "Aku tidak minta banyak hal darimu. Cukup jangan ikut campur urusan pribadi. Aku ingin kita jalanin hidup masing-masing." Chika berbicara dengan nada dingin.
"Apakah kamu membenciku?" Tanya Christy.
"Entahlah. Aku tidak tau harus membenci siapa kamu, Daniel atau bahkan kekuarga ku. Yang jelas aku menganggap pernikahan kemarin tidak pernah terjadi."
Chika menarik kasar koper yang berada di tangan Christy kemudian pergi meninggalkan Christy yang terkejut dengan sikapnya.
Chika menghempas tubuhnya diatas kasur, kepalanya terasa berat karena beberapa hari ini ia sulit sekali untuk tidur. Ponsel miliknya yang berada di saku celana terus bergetar menandakan banyaknya notifikasi yang masuk. Ia bahkan tidak sempat melihat ponselnya dikarenakan sibuk dengan mempersiapkan pesta pernikahan.
Chika menatap layar ponsel, pandangannya fokus pada 1 notifikasi dari akun sosial medianya. Disana ia melihat Daniel memosting sebuah video pernikahan yang ia lakukan dengan seseorang yang Chika kenal. Wajah bahagia terpancar dari keduanya. Yang membuat Chika tidak habis pikir ternyata selama ini Daniel selingkuh dengan rekan kerjanya sendiri.
Chika bahkan tidak curiga sedikitpun. Memang beberapa kali Chika mendapati Daniel sedang berbincang dengan Luna rekan kerjanya tapi ia tidak berpikir mereka memiliki hubungan khusus. Atau ia terlalu berpikir positif pada Daniel?
Chika melempar ponsel kesembarang arah. Rasa marah, benci dan kecewa menjadi satu. Ia membanting semua barang yang ada di kamar, lalu berjalan membuka pintu kamar dengan keras menuju dapur. Rasa sakit yang teramat dalam membuatnya ingin mengakhiri hidupnya.
Christy yang duduk di meja makan terkejut melihat keadaan chika yang berantakan dan lebih terkejut lagi saat melihat Chika mengambil pisau hendak menyayat tangannya. Dengan cepat Christy berlari menahan kedua tangan Chika.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Christy heran.
"LEPAS. JANGAN IKUT CAMPUR URUSANKU" Bentak Chika menarik kedua tangannya.
"Tidak. Mulai saat ini kamu tanggung jawabku" Christy masih berusaha untuk menahan tangan Chika walaupun Chika terus saja berontak seperti kesetanan.
"LEPASKAN" Chika mendorong tubuh Christy kuat hingga ia terbentur dengan dinding dapur.

KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY TO YOU (END)
FanfictionChristy sangat bahagia karena menikah dengan Chika walaupun pernikahan ini terjadi secara tidak sengaja. Chika menganggap pernikahannya dengan Christy tidak pernah terjadi. Bayangan mantan kekasih masih selalu bersamanya. Apa yang harus Christy lak...